Alami Cacat Fisik, Yatim Ini Berjuang Demi Upah 10 Ribu

Bismillahirahmanirrahim

Terimakasih Kepada Para Pejuang Kebaikan yang telah memberikan titipan Donasinya. Alhamdulillah telah tersalurkan di beberapa program kami dari Disclaimer campaign ini, Rumah Yatim sudah melakukan penyaluran Program di 20 provinsi dengan rincian sbb:

Alhamdulillah, Jazakumullah khoiron katsiron kepada Para Pejuang Kebaikan atas titipan donasinya sehingga semakin banyak penerima manfaat yang terbantu.

Semoga Allah semakin perluas dan berkahkan rezeki kita, dengan menyalurkannya di Jalan yang Allah Ridhoi. Aamiin..

Assalamualaikum kakak kakak #PejuangKebaikan.

Masi ingat dengan kisah Chairiah? yatim disabilitas yang berjuang bertahan hidup dengan menjadi pengupas udang?

Alhamdulillah Rumah Yatim Sumatera Utara berhasil menyalurkan bantuan untuk Chairiah nih kak.

Bantuan yang diberikan adalah bantuan biaya hidup berupa uang tunai yang akan digunakan untuk kebutuhan sehari hari Chairiah.

Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini sangatlah membantu untuk sisi perekonomian Chairiah. Chairiah sangat sangatlah bersyukur karena telah dibantu oleh kakak kakak #PejuangKebaikan semua.

Terimakasih banyak ya kak, semoga apa yang telah diberikan Allah gantikan dengan yang berlipat ganda, serta menjadikannya pahala yang terus mengalir. Aamiin Allahumma Aamiin.

Assalamualaikum kakak kakak #PejuangKebaikan. Alhamdulillah Rumah Yatim Sumatera Utara berhasil menyalurkan bantuan untuk Chairiah nih kak.

Bantuan yang diberikan adalah bantuan biaya hidup berupa uang tunai sebesar Rp.4.500.000,-yang akan digunakan untuk kebutuhan sehari hari Chairiah.

Namanya Chairiah (17), sewaktu usianya masih bayi umur 8 bulan ia mengalami sakit step atau kejang pada bayi yang membuatnya kini mengalami cacat fisik di bagian tangan dan kaki kirinya , sejak usianya menginjak 2 tahun ibunya pergi menikah lagi meninggalkan Chairiah dan ayahnya begitu saja.

Ibunya tidak mau menerima dan mengasuh chariah karena ia mengalami cacat fisik, sejak itu ia hidup tanpa ada kasih sayang seorang ibu, dibesarkan dan didik oleh seorang ayah Chairiah harus menerima dan mengikhlaskan sang ayah menghadap sang kuasa.

Ayahnya meninggal dunia pada tahun 2015 silam akibat sakit lambung kronis yang diderita ayahnya sejak lama. Tidak ada lagi sosok seorang ayah yang melindunginya chariah sering menjadi bahan ejekan teman-temannya dan hampir mengalami kekerasan seksual orang yang tak dikenal.

“Ayah..Chairiah kangen sekali sama ayah, semoga ayah tenang dan lapangkan kubur ayah disana” Ungkap Chairiah sambil melihat foto ayahnya.

Menjadi seorang yatim tanpa ibu chairiah saat ini tinggal berdua bersama neneknya Nurasraini (61) di rumah peninggalan almarhum kakeknya, berjuang bertahan hidup chairiah dan nenek kini bekerja menjadi buruh pengupas udang, iya terpaksa ikut bekerja dan putus sekolah untuk membantu bekerja karena nenek sudah mulai sakit-sakitan dan tidak sanggup lagi membiayai iya sekolah.

Memiliki riwayat sakit asam urat akut dan hipertensi nenek tidak sanggup bekerja duduk atau berdiri terlalu lama, iya dan nenek bekerja dari jam 8 pagi hingga jam 2 siang dan harus berjalan sejauh 3 km menuju tempat kerjanya, dalam seminggu chairiah dan nenek hanya dapat bekerja 2 sampai 3 hari karena ketersedian udang tidak setiap hari ada upah nya tidaklah banyak chairiah dan nenek diupah 10-20 ribu perhari tergantung banyaknya udang yang mereka kupas.

Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini Chairiah sangatlah merasa terbantu. Chairiah sangat sangatlah bersyukur karna telah dibantu oleh kakak kakak #PejuangKebaikan semua.

Terimakasih banyak ya kak, sudah berpartisipasi membantu Chairiah, semoga apa yang dikeluarkan untuk Chairiah menjadi pahala yang mengalir. Aamiin Allahumma Aamiin.