Berdinding Bilik, Buruh Pemecah Batu Ini Ingin Rumah Layak

Gempa yang terjadi 4 tahun lalu di Lombok, masih menyisakan luka bagi para warga sekitarnya. Salah satunya Ibu Siti Hawa (46). Rumah yang dimilikinya hancur dan roboh karena itu.

Kini ia tinggal di sebuah rumah berdindingkan bilik. Pintu dari bambu yang bisa di geser, tempat masak di luar, juga kamar tidur yang sempit membuat ia dan ketiga anak yatimnya harus tidur berdesakan.

Sejak kepergian sang suami 5 tahun yang lalu, ia harus menjadi tulang punggung untuk anak-anaknya. Setiap hari ia pergi ke pengepul untuk memecahkan batu. Batu-batu tersebut dijual dengan harga 2 ribu per karungnya.

Dalam sehari, ibu Hawa hanya bisa memecahkan batu hingga 7 - 10 karung saja. Upah 20 ribu yang ia dapat harus digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. 

"Jangankan untuk renovasi rumah pak, bisa makan hari ini saja kami sudah sangat bersyukur,"

Anaknya, Suriah (16) harus menjaga kedua adiknya, Andara (9) dan Amirul (7) ketika sang ibu bekerja. Tak jarang mereka harus menahan lapar menunggu sang ibu membawa uang untuk membeli makanan.

Ibu Hawa berharap ada orang baik yang mau membantu merenovasi rumahnya. Lantainya yang beralaskan tanah membuat mereka sering kebanjiran ketika hujan turun. 

#PejuangKebaikan, yuk bantu wujudkan mimpi ibu Hawa tuk miliki rumah layak dengan cara :

1. Klik "Donasi Sekarang"
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran (GO-PAY/BNI Syariah/BRI/BCA/Mandiri/DANA/ShopeePay)
4. Kamu akan mendapatkan laporan via E-mail
5. Transfer sesuai 3 kode unik untuk memudahkan sistem dalam pencatatannya dan tepat sasaran dalam penyalurannya 

Disclaimer :
Fundraising ini merupakan bagian dari penggalangan dana Rumah Yatim. Kelebihan donasi yang terhimpun akan disalurkan ke penerima manfaat program-program Rumah Yatim lainnya.

Info Selengkapnya Hubungi :
Admin (0813-1255-7811) / (0821-3211-5439)