Kisah Perjuangan Mbah Tukhem, Penjual Cilok Sehari Hanya Dapat Rp4.000

Sejak usia 17 tahun, Mbah Tukhem sudah mengayuh sepeda menjajakan cilok keliling. Kini usianya 63 tahun, namun beliau masih berjualan dari pagi hingga petang, berharap dagangannya habis.

Tapi kenyataannya, di usia senja, dengan tubuh yang sering lelah, seharian keliling 3 km Mbah Tukhem hanya membawa pulang Rp4.000.

“Kalau nggak jualan, mau makan apa… Saya tulang punggung sendirian,” ujar beliau lirih.

Hidup dalam Serba Kekurangan

Lututnya sering sakit, jempol kakinya tak kuat lagi, membuatnya harus sering berhenti di pinggir jalan karena lemas.

Penglihatan dan pendengarannya sudah mulai buram, kadang ia tak sadar ada pembeli memanggil.

Dagangan cilok sering tak laku. Untuk mengganjal perut, keluarga terpaksa makan cilok sisa yang hampir basi.

Mbah Tukhem tinggal bersama istri dan anaknya yang mengalami gangguan jiwa. Rumah mereka sudah seperti gubuk, atap bocor, dinding tambalan, dan bila hujan deras, air masuk hingga kamar tidur. Ember-ember harus dipasang untuk menampung air hujan.

Mbah Tukhem hanya ingin:

1. Stok beras di rumah, agar keluarganya bisa makan layak

2. Biaya hidup & pengobatan untuk dirinya, istri, dan anaknya.

3. Beberapa helai seng, agar rumahnya tak lagi kebanjiran saat hujan.

“Saya ingin sekali makan enak… makan dengan tenang, tanpa harus menunggu seharian untuk masak. Kalau ada sedikit rezeki, saya ingin beli seng supaya kamar tidak bocor.”

Saatnya Kita Hadir untuk Mbah Tukhem

Di usia senjanya, Mbah Tukhem masih bekerja keras tanpa kenal lelah demi keluarga. Namun tenaga dan usianya sudah tak lagi muda.

Klik Donasi Sekarang, jadilah bagian dari harapan Mbah Tukhem agar bisa hidup lebih layak di usia tuanya.

1. KLIK " Donasi Sekarang "

2. Masukan nominal donasi

3. Pilih metode pembayaran

4. Kamu akan mendapatkan laporan via E-mail

5. Transfer sesuai 3 kode unik untuk memudahkan sistem dalam pencatatan dan tepat sasaran dalam penyaluran nya

Info Selengkapnya Hubungi :

Admin (085810265406)