Kisah Lansia Penjual Peyek Hidupi Cucu Disabilitas Terlantar

Bismillahirahmanirrahim

Terima kasih Kepada Para Pejuang Kebaikan yang telah memberikan titipan Donasinya. Alhamdulillah telah tersalurkan di beberapa program kami dari Disclaimer campaign ini, Rumah Yatim sudah melakukan penyaluran Program di 20 provinsi dengan rincian sbb:

Alhamdulillah, Jazakumullah khoiron katsiron kepada Para Pejuang Kebaikan atas titipan donasinya sehingga semakin banyak penerima manfaat yang terbantu.

Semoga Allah semakin perluas dan berkahkan rezeki kita, dengan menyalurkannya di Jalan yang Allah Ridhoi. Aamiin..

Assalamualaikum kakak kakak #PejuangKebaikan.

Masi ingat dengan kisah Nek Ida ? lansia penjual peyek yang hidupi cucu disabilitas terlantar ?

Alhamdulillah Rumah Yatim kembalimenyalurkan bantuan untuk Nek Ida nih kak.

Bantuan yang diberikan adalah bantuan biaya hidup berupa sembako, susu, pempers, alat mandi dan uang tunai guna membantu kebutuhan sehari hari lainnya.

Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini sangatlah membantu untuk sisi perekonomian Nek Ida. Nek Ida sangat sangatlah bersyukur karena telah dibantu oleh kakak kakak #PejuangKebaikan semua.

Terimakasih banyak ya kak, semoga apa yang telah diberikan Allah gantikan dengan yang berlipat ganda, serta menjadikannya pahala yang terus mengalir. Aamiin Allahumma Aamiin.

Assalamualaikum kakak kakak #PejuangKebaikan. Alhamdulillah Rumah Yatim Sumatera Utara berhasil menyalurkan bantuan untuk Nek Ida nih kak.

Bantuan yang diberikan adalah bantuan biaya hidup berupa sembako seperti minyak, beras, terigu dan lain nya, tak hanya itu, tim kami juga memberikan bantuan berupa uang tunai guna membantu kebutuhan sehari hari lainnya.

Oh iya kak, serah terima bantuan ini diwakilkan oleh anak nya, karena saat kami mendatangi kediaman nya Nek Ida sedang tidak ada di rumah.

Namanya nenek Ida (56). merupakan sosok lansia tangguh penjual peyek keliling tuk hidupi cucu disabilitasnya. Abidzar (7) mengidap celebral palsy sejak lahir, dan kini ia diterlantarkan kedua orangtuanya tanpa kabar sama sekali.

Peyek yang dijual oleh nenek Ida merupakan buatan sendiri dimana harga per satu bungkusnya hanya 500 rupiah saja. Dalam satu hari, nenek Ida mampu membawa 20 bungkus. Upah yang didapat nenek pun tergantung peyek yang habis terjual. Jika semua peyek tersebut habis, maka nenek mendapatkan 10 ribu.

"Upah sehari tergantung peyeknya habis atau enggak nak, Alhamdulillah kalo habis semua nenek dapat uang 10 ribu".

Berjalan sejauh 2 KM kerap membuat nenek Ida kelelahan. Bagaimana tidak ? Ia harus membawa sang cucu untuk berjualan di tengah teriknya panas matahari.

Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini Nek Ida sangatlah merasa terbantu. Nek Ida sangat sangatlah bersyukur karena telah dibantu oleh kakak kakak #PejuangKebaikan semua.

" saya mengucapkan banyak terima kasih kepada relawan Rumah Yatim dan donatur yang telah membantu saya, semoga selalu diberi kesehatan, dan keberkahan rezeki", Ujar Anak Nenek Ida mewakili nenek ida kepada relawan

Terimakasih banyak ya kak, sudah berpartisipasi membantu Nek Ida, semoga apa yang dikeluarkan untuk Nek Ida menjadi pahala yang mengalir. Aamiin Allahumma Aamiin.