Perjuangan Nenek Buruh Singkong Hidupi Cucu Yatim Piatu

Rp2.420.884
Terkumpul dari
Rp30.000.000
695 hari lagi
speaker
Ayo!! Rutinkan donasi, agar pahalanya semakin berat

Cerita Penggalangan Dana

“Yang sering nangis Ketika saya ga punya beras buat makan cucu saya “

Nenek Rubiah (65) harus berjuang demi menghidupi seorang cucunya yang sudah yatim piatu, bertahan hidup dengan cara menjual daun singkong yang ia dapat dari kebun milik orang.
Jarak yang cukup jauh ia tertatih menggunakan tongkat menuju hutan untuk mencari daun singkong dengan seizin pemiliknya.

“Kaki saya sakit mungkin karena dulu pernah jatuh dan sekarang baru terasa, jadi terpaksa saya harus dibantu dengan tongkat"

Jarak 2 KM membuat Nenek ini sering merasa kelelahan, sedangkan hasil dari jerih payahnya jauh dari kata cukup.

“Saya jual perikat Rp 1000 paling dalam sehari hanya dapat 20 ikat, itupun tidak semua laku, yang penting ada buat beli beras 1 liter buat makan sama cucu"

Selain ia berjuang untuk bertahan hidup, ia juga harus membekali cucunya dengan Pendidikan, Mahda yang baru kelas 5 SD ini menjadi tanggung jawabnya setelah ia ditinggalkan oleh orang tuanya.

“Suka sedih melihat cucu saya yang yatim piatu, hidup serba kekurangan, tak pernah bawa uang jajan sekolah dan makan seadanya,bahkan seragam saja hanya pemberian dari tetangga"

Mahda (11) sudah menjadi Yatim piatu,ia tinggal dan dibesarkan oleh Neneknya sejak masih usia 5th, demi bisa membantu Neneknya ia pun tak merasa malu untuk menjual sayuran yang diambil Neneknya dari hutan dengan berkeliling ke tetangga.

“Kasihan harus bantu Nenek udah capek ke hutan jadi mahda yang bantu jualin apalagi Nenek jalan nya harus pake tongkat"

Selain kebutuhan harian yang begitu sulit, keadaan tempat tinggalnya pun sudah sangat mengkhawatirkan, tiang serta atap rumahnya sudah lapuk , bahkan kebocoran yang terjadi dimana-mana membuat bahan material rapuh, ketika hujan mengguyur ia hanya menadah dengan baskom atau ember, hamper disetiap sudut ruangan ada mangkok atau baskom untuk menadah air dari kebocoran, tak luput diatas tempat tidur pun ia menaruh penadah air.

“Saya takut roboh aja karena sudah bocor diamana mana, saya hanya bisa menadah air hujan pake mangkok karena atapnya sudah lapuk dan tidak bisa dibetulkan, karena kalau naik ke atap ga ada yang berani takut ambruk"

Harapan ia bisa memiliki penghasilan yang tetap walau berjualan kecil-kecilan karena dengan mencari daun singkong ke hutan sangatlah membuatnya sering merasakan kecapean karena jauhnya jarak dan ingin memperbaiki tempat tinggalnya yang sudah sangat memprihatinkan.

“Harapan punya usaha walau kecil-kecilan dan tidak harus jalan jauh biar bisa menyekolahkan Cucu dan bisa memperbaiki tempat tinggal”

#PejuangKebaikan, maukah wujudkan harapan nenek rubiah dan cucu yatim piatunya ? Yuk sisihkan rezekimu dengan cara :

1. Klik "Donasi Sekarang"
2. Masukkan nominal donasi 
3. Pilih metode pembayaran (GO-PAY/BNI Syariah/BRI/BCA/Mandiri/DANA/ShopeePay)
4. Kamu akan mendapatkan laporan via E-mail
5. Transfer sesuai 3 kode unik untuk memudahkan sistem dalam pencatatannya dan tepat sasaran dalam penyalurannya 

Disclaimer :
Fundrising ini merupakan bagian dari Program Sosial dan Kemanusiaan. Kelebihan donasi yang terhimpun digunakan untuk membantu penggalangan donasi penerima manfaat lainnya.

Info Selengkapnya Hubungi :
Admin (0813-1255-7811) / (0821-3211-5439)
Selengkapnya

Berita Penyaluran

Program Dirilis

31 Jan 2023

Report Penyaluran Rumah Yatim Januari-Oktober 2023

11 December 2023

Bismillahirahmanirrahim

Terimakasih Kepada Para Pejuang Kebaikan yang telah memberikan titipan Donasinya. Alhamdulillah telah tersalurkan di beberapa program kami dari Disclaimer campaign ini, Rumah Yatim sudah melakukan penyaluran Program di 20 provinsi dengan rincian sbb:

Alhamdulillah, Jazakumullah khoiron katsiron kepada Para Pejuang Kebaikan atas titipan donasinya sehingga semakin banyak penerima manfaat yang terbantu.

Semoga Allah semakin perluas dan berkahkan rezeki kita, dengan menyalurkannya di Jalan yang Allah Ridhoi. Aamiin..

Selengkapnya

Bantuan Tahap Pertama Untuk Nenek Rubiah Telah Tersalurkan!

22 September 2023

Assalamualaikum kakak kakak #PejuangKebaikan. Alhamdulillah Rumah Yatim Jabodetabek berhasil menyalurkan bantuan untuk Nenek Rubiah nih kak.

Bantuan yang diberikan adalah bantuan biaya hidup berupa uang tunai sebesar Rp.1.800.000,- yang akan digunakan untuk kebutuhan sehari hari Nenek Rubiah kak.

Nenek Rubiah (65) harus berjuang demi menghidupi seorang cucunya yang sudah yatim piatu, bertahan hidup dengan cara menjual daun singkong yang ia dapat dari kebun milik orang.

Jarak yang cukup jauh ia tertatih menggunakan tongkat menuju hutan untuk mencari daun singkong dengan seizin pemiliknya.

“Kaki saya sakit mungkin karena dulu pernah jatuh dan sekarang baru terasa, jadi terpaksa saya harus dibantu dengan tongkat"

Jarak 2 KM membuat Nenek ini sering merasa kelelahan, sedangkan hasil dari jerih payahnya jauh dari kata cukup.

“Saya jual perikat Rp 1000 paling dalam sehari hanya dapat 20 ikat, itupun tidak semua laku, yang penting ada buat beli beras 1 liter buat makan sama cucu"

Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini Nenek Rubiah sangatlah merasa terbantu. Nenek Rubiah sangat sangatlah bersyukur karena telah dibantu oleh kakak kakak #PejuangKebaikan semua.

Terimakasih banyak ya kak, sudah berpartisipasi membantu Nenek Rubiah, semoga apa yang dikeluarkan untuk Nenek Rubiah menjadi pahala yang mengalir. Aamiin Allahumma Aamiin.

Selengkapnya

Jadi Fundraiser

Yuk Jadi Fundraiser
Bagikan Program

Para #PejuangKebaikan

44

Hamba Allah

Rp117.730
1 tahun yang lalu

Hamba Allah

Rp50.702
2 tahun yang lalu

Hamba Allah

Rp500.527
2 tahun yang lalu

Hamba Allah

Rp25.088
2 tahun yang lalu
Tetaplah perkuat ibadah

n

Rp100.311
2 tahun yang lalu

Natalia Halimi

Rp100.000
2 tahun yang lalu

Doa-doa #PejuangKebaikan

Aamin Kan dan bantu likenya

Empty

disclaimer
Disclaimer:  Fundraising ini merupakan bagian dari penggalangan dana Rumah Yatim. Kelebihan donasi yang terhimpun akan disalurkan ke penerima manfaat program-program Rumah Yatim lainnya.