Yatim Terlantar 11 Tahun Jadi Penjual Buras Demi Bisa Makan dan Sekolah

Seorang anak bernama nisa berumur 11 tahun berjuang keras demi bisa menghidupi neneknya dengan berjualan buras dan kerupuk yang merupakan jualan milik orang lain, saat ini nenek nisa berumur 72 tahun dengan kondisi yang sudah sakit-sakitan dan tak mampu berjalan lagi , ia tinggal di sebuah rumah sewa yang berukuran sangat sempit dan kecil , nisa memiliki sepasang ayah dan ibu namun ayahnya telah meninggal di tahun 2020 karena penyakit yang dideritanya, ibunya pergi merantau namun kabar dari ibunya sudah tidak terdengar lagi semenjak ia meninggalkan nisa dan neneknya.

Keseharian nisa yakni sebelum ia berjualan ia selalu mengurus neneknya terlebih dahulu , nisa berangkat jualan biasanya sebelum ia berangkat ke sekolah tergantung dari jam sekolahnya , jika ia masuk pagi makan ia terkadang berjualan di sekolah dan melanjutkannya setelah pulang sekolah, bahkan hingga larut malam , sehari-harinya ia berjalan cukup jauh bahkan hingga melewati berbagai macam kelurahan semata-mata ia lakukan agar ia bisa makan dan neneknya.

Jualan yang di jual oleh nisa merupakan jualan milik orang lain tempat nisa bekerja, upah yang didapatkan tidak menentu tergantung berapa buras dan kerupuk yang laku namun rata-rata upah yang ia dapatkan sebesar 5-15 ribu.

Namun upah tersebut tidaklah cukup bagi nisa dan neneknya lantaran ia harus membayar uang sewa rumah tempat tinggal mereka sebesar 300 ribu per bulannya dan belum lagi uang kebutuhan hidup mereka dari beras dan bahan pokok lainnya, terkadang nisa harus rela nggak makan demi neneknya bisa makan.

“Nggak papa kak saya nggak makan asal nenek bisa makan”lirih nisa , nisa sangat bersyukur karena ia masih memiliki neneknya dan ia terkadang merasa sangat sedih jika neneknya suatu saat akan pergi meninggalkan nisa.

“Nenek segalanya buat saya kak, kebahagiaan nenek adalah kebahagiaan saya juga kak”lirih nisa , panas dan hujan sudah menjadi makanan sehari hari bagi nisa, dan bahkan pun di saat nisa sedang sakit ia terus memaksakan diri untuk berjualan dan tidak memikirkan resikonya untuk kesehatannya.

“Kalo saya nggak jualan, kami makan apa kak “ lirih nisa , bahkan ia rela perutnya kelaparan asalkan neneknya bisa makan dan sehat selalu . bahkan ia rela untuk putus sekolah agar ia bisa lebih banyak mendapatkan rezeki demi neneknya.

Salah satu kekuatan terbesar nisa dalam pahitnya kehidupan yakni keberadaan neneknya , ia selalu termotivasi untuk bisa terus bersekolah agar ia bisa membahagiakan neneknya suatu saat nanti.“Semoga nenek masih ada di saat saya sukses kak“ lirih nisa.

Ia memiliki keinginan yang begitu besar untuk membahagiakan neneknya , dan meskipun ia telah ditelantarkan oleh ibunya nisa masih tetap menyayangi ibunya dan berharap ia mendapatkankan kabar dari ibunya dan ibunya bisa kembali lagi bersama mereka , dan bahkan saat ini nisa terlilit utang biaya sewa kontrakan yang telah menunggak selama 2 bulan lantaran ia tak mampu membayarnya, baik dari listrik maupun air juga, namun salah satu ketakutan nisa jika ia tidak memiliki tempat tinggal lagi bersama neneknya, “ kasian nenek klo tidur di jalan kak” lirih nisa , rasa kasih sayang nisa terhadap neneknya yang membuat nisa tetap semangat untuk berjuang di tengah kepahitan hidupnya.

#PejuangKebaikan, yuk bantu Nisa dengan cara :

1. Klik "Donasi Sekarang"
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran (GO-PAY/BNI Syariah/BRI/BCA/Mandiri/DANA/ShopeePay)
4. Kamu akan mendapatkan laporan via E-mail
5. Transfer sesuai 3 kode unik untuk memudahkan sistem dalam pencatatannya dan tepat sasaran dalam penyalurannya

Disclaimer :
Fundrising ini merupakan bagian dari Program Sosial dan Kemanusiaan. Kelebihan donasi yang terhimpun digunakan untuk membantu penggalangan donasi penerima manfaat lainnya.

Info Selengkapnya Hubungi :
Admin (0813-1255-7811) / (0821-3211-5439)