Idap Komplikasi, Kakek Sebatangkara Ini Hanya Makan Nasi Berlauk Garam

Namanya Pak Asrul. Lansia 57 tahun ini harus hidup sebatangkara di gubug tak layak. 

Istri dan anak-anaknya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Kini ia hidup menumpang di gubug orang lain dengan imbalan harus menjaga ladangnya.

Setiap hari pak Asrul harus bangun jam 2 pagi menyusuri sungai untuk menangkap ikan-ikan yang sudah ia pasang umpan sebelumnya. 

Ikan-ikan tersebut ia jual kepada tetangga-tetangga sekitar. Jika tidak laku, maka ikan itu ia pakai untuk lauk makan sehari-hari.

Upah yang didapatkan pak Asru tidaklah banyak, hanya 20-30 ribu per 3 hari. 

"Bapak pasang umpan sore hari nak, setelah 3 hari baru bapak balik lagi ke sungai ngambil ikan itu,"

Semua itu Pak Asrul lakukan untuk bertahan hidup. Jika ia setiap hari ke sungai, ikan yang ia dapatkan hanyalh sedikit. Tak cukup untuk membeli obat untuk kesembuhan dirinya. 

Pak Asrul mengidap penyakit komplikasi (ginjal, katarak, lambung, dan masalah pencernaan lainnya).

"Bapak beli obat buat lambung aja nak, karena sering sakit. Kalau ginjal dan katarak enggak bapak utamakan, karena tidak ada biaya,"

Tak hanya itu, gubug yang bapak Asrul tempati tidak memiliki aliran listrik, sehingga Bapak Asrul harus memakai senter dan lampu minyak saat malam hari.

Pak Asrul berharap adanya bantuan biaya hidup agar bisa hidup layak di masa tuanya. 

#PejuangKebaikan, yuk bantu Pak Asrul dengan cara :
1. Klik "Donasi Sekarang"
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran (GO-PAY/BNI Syariah/BRI/BCA/Mandiri/DANA/ShopeePay)
4. Kamu akan mendapatkan laporan via E-mail
5. Transfer sesuai 3 kode unik untuk memudahkan sistem dalam pencatatannya dan tepat sasaran dalam penyalurannya

Disclaimer :
Fundraising ini merupakan bagian dari penggalangan dana Rumah Yatim. Kelebihan donasi yang terhimpun akan disalurkan ke penerima manfaat program-program Rumah Yatim lainnya.

Info Selengkapnya Hubungi :
Admin (0813-1255-7811) / (0821-3211-5439)