Perjuangan Bapak Penjual Cilok Ini Hidupi Anak Idap Hidrosefalus

Bismillahirahmanirrahim

Terima kasih Kepada Para Pejuang Kebaikan yang telah memberikan titipan Donasinya. Alhamdulillah telah tersalurkan di beberapa program kami dari Disclaimer campaign ini, Rumah Yatim sudah melakukan penyaluran Program di 20 provinsi dengan rincian sbb:

Alhamdulillah, Jazakumullah khoiron katsiron kepada Para Pejuang Kebaikan atas titipan donasinya sehingga semakin banyak penerima manfaat yang terbantu.

Semoga Allah semakin perluas dan berkahkan rezeki kita, dengan menyalurkannya di Jalan yang Allah Ridhoi. Aamiin..

Lembaga Amil Zakat Nasional Rumah Yatim Jawa Barat telah menyalurkan program ekonomi bantuan UMKM untuk pak Sutiman pada Rabu, (05/03/24).

Tim relawan Rumah Yatim Jawa Barat menyerahkan secara langsung bantuan UMKM kepada Pak Sutiman di kediamannya yang beralamat di Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat.

Pak Sutiman (55) adalah seorang ayah hebat yang harus menghidupi keluarganya dengan menjadi penjual cilok. Pak Sutiman memiliki anak yaitu Adelia (21) yang mengidap penyakit hidrosefalus sejak umur 1 tahun. Sedangkan istrinya Tuti (53) menjadi penjual jamu keliling selama hampir dua dekade.

Dulu Pak Sutiman pernah menjadi seorang ojek pangkalan yang gigih dalam mencari nafkah untuk keluarganya tetapi pada saat era ojek online datang dan masalah pada motornya yang tidak layak beserta surat-suratnya yang tidak lengkap membuat Pak Sutiman terpaksa beralih profesi menjadi penjual cilok.

Bu Tuti berjualan jamu dimulai dari jam 07.00 pagi sampai 10.00 pagi, lalu Pak Sutiman melanjutkan dengan berjualan cilok dari jam 10.00 pagi. Mereka harus melakukan hal tersebut supaya bisa mengejar waktu Adelia yang harus perawatan khusus di rumah.

Upah yang diperoleh dari berjualan cilok tidaklah banyak berkisar dari Rp.5.000 sampai Rp20.000 tergantung dari banyaknya pembeli. Uang tersebut seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terutama saat Adelia membutuhkan perawatan medis yang mahal.

Selain dari biaya rumah sakit mereka juga harus membeli pampers dan susu khusus yang mengandung gizi dan protein yang dibutuhkan Adelia.

Mereka tinggal dalam sebuah rumah kontrakan yang mempunyai satu kamar tanpa sekat ruang tambahan. Mereka juga menjual harta berharga, termasuk perhiasan, untuk memenuhi kebutuhan medis Adelia. Adelia telah menjalani beberapa operasi sejak masih kecil, tetapi kondisinya tak kunjung membaik.

Namun atas menerimanya program bantuan UMKM yang diberikan oleh Rumah Yatim area Jawa Barat, membuat Pak Sutiman sangat terbantu dan bersyukur sekali.

"Terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan UMKMnya mudah-mudahan ini bisa bermanfaat dan bisa melancarkan usaha saya dan sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim, semoga tetap sukses selalu amin, " ujar Pak Sutiman.

Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat untuk perekonomian Pak sutiman dan keluarganya serta anaknya bisa segera diberikan kesembuhan oleh Allah SWT.

Ayo kita selalu dukung aksi kebaikan para relawan dan juga program-program yang ada di Rumah Yatim dengan memberikan infaq, sodaqoh serta tunaikan zakat di rumah-yatim.org silahkan klik tombol donasi.

Lembaga Amil Zakat Nasional Rumah Yatim Jawa Barat telah menyalurkan program ekonomi bantuan UMKM untuk pak Sutiman pada Rabu, (05/03/24).

Tim relawan Rumah Yatim Jawa Barat menyerahkan secara langsung bantuan UMKM kepada Pak Sutiman di kediamannya yang beralamat di Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat.

Pak Sutiman (55) adalah seorang ayah hebat yang harus menghidupi keluarganya dengan menjadi penjual cilok. Pak Sutiman memiliki anak yaitu Adelia (21) yang mengidap penyakit hidrosefalus sejak umur 1 tahun. Sedangkan istrinya Tuti (53) menjadi penjual jamu keliling selama hampir dua dekade.

Dulu Pak Sutiman pernah menjadi seorang ojek pangkalan yang gigih dalam mencari nafkah untuk keluarganya tetapi pada saat era ojek online datang dan masalah pada motornya yang tidak layak beserta surat-suratnya yang tidak lengkap membuat Pak Sutiman terpaksa beralih profesi menjadi penjual cilok.

Bu Tuti berjualan jamu dimulai dari jam 07.00 pagi sampai 10.00 pagi, lalu Pak Sutiman melanjutkan dengan berjualan cilok dari jam 10.00 pagi. Mereka harus melakukan hal tersebut supaya bisa mengejar waktu Adelia yang harus perawatan khusus di rumah.

Upah yang diperoleh dari berjualan cilok tidaklah banyak berkisar dari Rp.5.000 sampai Rp20.000 tergantung dari banyaknya pembeli. Uang tersebut seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terutama saat Adelia membutuhkan perawatan medis yang mahal.

Selain dari biaya rumah sakit mereka juga harus membeli pampers dan susu khusus yang mengandung gizi dan protein yang dibutuhkan Adelia.

Mereka tinggal dalam sebuah rumah kontrakan yang mempunyai satu kamar tanpa sekat ruang tambahan. Mereka juga menjual harta berharga, termasuk perhiasan, untuk memenuhi kebutuhan medis Adelia. Adelia telah menjalani beberapa operasi sejak masih kecil, tetapi kondisinya tak kunjung membaik.

Namun atas menerimanya program bantuan UMKM yang diberikan oleh Rumah Yatim area Jawa Barat, membuat Pak Sutiman sangat terbantu dan bersyukur sekali.

"Terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan UMKMnya mudah-mudahan ini bisa bermanfaat dan bisa melancarkan usaha saya dan sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim, semoga tetap sukses selalu amin, " ujar Pak Sutiman.

Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat untuk perekonomian Pak sutiman dan keluarganya serta anaknya bisa segera diberikan kesembuhan oleh Allah SWT.

Ayo kita selalu dukung aksi kebaikan para relawan dan juga program-program yang ada di Rumah Yatim dengan memberikan infaq, sodaqoh serta tunaikan zakat di rumah-yatim.org silahkan klik tombol donasi.

Bismillahirahmanirrahim

Terimakasih Kepada Para Pejuang Kebaikan yang telah memberikan titipan Donasinya. Alhamdulillah telah tersalurkan di beberapa program kami dari Disclaimer campaign ini, Rumah Yatim sudah melakukan penyaluran Program di 20 provinsi dengan rincian sbb:

Alhamdulillah, Jazakumullah khoiron katsiron kepada Para Pejuang Kebaikan atas titipan donasinya sehingga semakin banyak penerima manfaat yang terbantu.

Semoga Allah semakin perluas dan berkahkan rezeki kita, dengan menyalurkannya di Jalan yang Allah Ridhoi. Aamiin..

Assalamualaikum kakak kakak #PejuangKebaikan, mau kasih info nih, Rumah Yatim berhasil menyalurkan bantuan untuk Pak Sutiman.

Bantuan yang diberikan kali ini adalah bantuan UMKM beruma uang tunai yang akan digunakan untuk pembelian bahan jualan Pak Sutiman.

“maafin bapak ya nak kamu yang kuat”😭

Pak Sutiman tak mampu menahan air matanya ketika bercerita kondisi anaknya. Adelia, yg kini sudah berumur 21 tahun, alami hidrosefalus. Kepalanya sudah keras, tapi cairan di kepala terus bertambah, sehingga menekan otaknya. Adelia pun sering kejang2!

Pak Sutiman (55) hanya penjual cilok yg sedang berjuang demi anaknya yang idap hidrosefalus😭

Adelia, sejak usianya 1 tahun, ia sudah terbaring lemah di tempat tidur hingga sekarang usianya sudah 21 tahun.

Pak Sutiman cerita kalau ia berjualan dari jam 10 pagi hingga sore. Awalnya ia bekerja menjadi tukang ojek namun ada kendala yang mengharuskan ia hanya bisa berjualan cilok menggunakan motor miliknya.

Pendapatan tidak tentu, biasanya bisa bawa untung 20 ribu tergantung banyaknya orang beli.

Alhamdulillah dengan adanya bantuan dari kakak kakak #PejuangKebaikan Pak Sutiman sangat lah merasa terbantu.

Terima kasih ya kak, semoga apa yang telah kakak kakak berikan bisa menjadi pahala yang terus mengalir, Aamiin Allahuma Aamiin.