Zakat untuk Yatim, Dhuafa dan Difabel

Distribusi program bantuan Back To School (BTS) Rumah Yatim cabang Lampung terus meluas. Setelah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Munawaroh Bandar Lampung, kini bantuan tersebut menyasar kepada Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah di Jalan Amd Kota Jawa, Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung.

Ada sebanyak 24 siswa yatim, piatu dan dhuafa menerima bantuan ini dengan penuh gembira. Menurut penuturan Kurniawan, salah satu relawan Rumah Yatim Lampung, bantuan Back To School ini diberikan dalam bentuk perlengkapan sekolah seperti tas, dan alat tulis. Bantuan diberikan untuk mendukung pendidikan anak-anak yatim dhuafa, serta meringankan beban orangtua anak yang hidup dalam keterbatasan ekonomi.

"Alhamdulillah kegiatan penyaluran bantuan Back To School berlangsung lancar. Terima kasih kepada bapak kepala sekolah pak Samsul Tawatif Kawabi dan para guru yang sudah membantu menyukseskan kegiatan ini. Semoga bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk anak-anak," tuturnya.

Kurniawan berharap bantuan ini bisa menjadi ladang pahala, kebaikan dan berkah untuk para donatur yang sudah mendukung program Rumah Yatim.

Mari bersama kita dukung pendidikan yatim dengan Zakat yang kamu berikan.

Bismillahirahmanirrahim

Terimakasih Kepada Para Pejuang Kebaikan yang telah memberikan titipan Donasinya. Alhamdulillah telah tersalurkan di beberapa program kami dari Disclaimer campaign ini, Rumah Yatim sudah melakukan penyaluran Program di 20 provinsi dengan rincian sbb:

Alhamdulillah, Jazakumullah khoiron katsiron kepada Para Pejuang Kebaikan atas titipan donasinya sehingga semakin banyak penerima manfaat yang terbantu.

Semoga Allah semakin perluas dan berkahkan rezeki kita, dengan menyalurkannya di Jalan yang Allah Ridhoi. Aamiin..

Rumah Yatim Jabodetabek tak henti-henti melakukan aksi kebaikan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Berbagai kegiatan positif dilakukan Rumah Yatim Jabodetabek demi meringankan beban masyarakat yang sedang mengalami kesulitan di hidupnya.

Tepat pada Rabu, (24/05/23) Rumah Yatim Jabodetabek berhasil menyalurkan tahap 2 program bantuan biaya hidup kepada masyarakat yang sedang membutuhkan.

Program bantuan biaya hidup ini diberikan secara langsung melalui Rumah Yatim Jabodetabek kepada puluhan penyandang disabilitas sebagai penerima manfaat.

Rumah Yatim Jabodetabek memberikan secara langsung program bantuan biaya hidup tepatnya di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat.

Program bantuan biaya hidup ini dilaksanakan melalui Rumah Yatim Jabodetabek demi meringankan beban para penyandang disabilitas untuk bisa hidup lebih baik.

Para penerima manfaat merasa senang sekali mendapatkan program bantuan biaya hidup ini mereka berterima kasih kepada Rumah Yatim Jabodetabek dan juga kepada para donatur yang sudah peduli dan berbagi hartanya kepada mereka.

Semoga bantuan dari para donatur yang sudah berbaik hati bisa tergantikan lebih banyak lagi dan menjadi berkah serta bermanfaat.

Berlokasi di kantor kelurahan Sekeloa, Jl. Tubagus Ismail XII No. 5, Kel. Sekeloa Kec. Coblong, Kota Bandung, Rumah Yatim area Jawa Barat mengadakan kegiatan penyaluran bantuan sembako.

Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian Rumah Yatim terhadap keluarga prasejahtera yang bertempat tinggal di kelurahan Sekeloa.

Weli salah satu relawan relawan Rumah Yatim mengatakan, ada sebanyak 40 warga yang terdiri dari lansia prasejahtera, disabilitas dan anak yatim menerima bantuan ini.

Mereka merasa senang dan terbantu dengan adanya bantuan ini, apalagi disaat harga sembako yang tengah merangkak naik.

“Alhamdulillah kegiatan pembagian sembako berjalan lancar dan tertib, terima kasih kepada pak lurah, sekretaris lurah, IPSM dan LSM beserta jajaranya yang telah membantu menyukseskan kegiatan ini, semoga kerjasama ini bisa terus terjalin dengan baik,” ujarnya.

Weli berharap, bantuan ini bisa meringankan beban serta membantu memenuhi kebutuha pangan penerima manfaat sampai beberapa hari kedepan.

Bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan MCK diberikan Rumah Yatim cabang Riau kepada Anto (29), warga Wonorejo, kecamatan Marpoyan Damai, kota Pekanbaru.

Tisna kepala cabang Rumah Yatim Riau mengatakan, bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban, serta membantu memenuhi kebutuhan hidup Anto dan keluarganya sampai beberapa bulan kedepan.

“Anto adalah tulang punggung keluarga, ditengah keterbatasan fisiknya ia terus semangat berjuang mencari nafkah demi ibu dan adik-adiknya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Tisna memaparkan, kaki Anto tidak seperti orang normal pada umumnya. Untuk beraktivitas ia harus merangkak dibantu kedua tangannya. Ketika berjualan, kaki Anto seringkali melepuh karena gesekan aspal panas. Meskipun begitu, ia tidak pernah menyerah untuk terus berjuang demi bisa memenuhi kebutuhan harian keluarga.

“Ayah Anto sudah meninggal, sebagai anak pertama, ia memiliki tanggung jawab menggantikan peran ayahnya sebagai tulang punggung keluarga. Setiap hari ia jualan tisu keliling dari jam 7 pagi sampai jam 6 sore, penghasilannya tidak tentu, jika sedang tidak laku paling hanya mendapat untung 3 ribu rupiah saja,” cerita Tisna.

Menurutnya, perjuangan Anto dalam mencari nafkah patut diacungi jempol dan patut mendapat dukungan.

“Alhamdulillah Anto dan ibunya sangat senang dan bersyukur ketika menerima bantuan ini. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, kebaikan, serta berkah untuk Anto dan keluarganya,” tutup Tisna.

Kisah inspiratif datang dari Heriyawan (25), seorang difabel dari Tangerang Selatan. Heriyawan kehilangan kaki kirinya sebab sebuah kecelakaan saat sedang mencari nafkah 2017 lalu.

“Waktu itu saya sedang istirahat jualan, tiba-tiba ada mobil nabrak, saat itu saya langsung tidak sadarkan diri. Di rumah sakit saya dirawat satu bulan, pihak dokter mengaputasi kaki saya karena lukanya sangat parah,” cerita Heriyawan kepada salah satu relawan Rumah Yatim beberapa waktu lalu.

Pasca kecelakaan tersebut, Heriyawan harus menggunakan bantuan tongkat untuk beraktivitas. Bak jatuh ditimpa tangga, disaat kondisi fisik dan mental Heriyawan lemah karena kecelakaan tersebut, sang istri yang harusnya menjadi penyemangat justru meminta cerai dan membawa anak semata wayang mereka ke kampung halaman mantan istri.

“Hati saya sangat sakit dan bener-bener sangat terpukul, disaat kondisiku seperti ini yang seharusnya dapat support justru malah ditinggal dan anak pun dibawa oleh mantan istri rasanya aku sudah tidak sanggup untuk hidup”, ucap Heriyawan.

Berkat dukungan sang ibu serta keinginan kuatnya untuk memberi nafkah anak, perlahan-lahan Heriyawan bangkit dan kembali mencari nafkah jualan sandal keliling.

“Setelah beberapa bulan nggak mau jualan atau pergi kemana-mana, akhirnya saya kembali jualan. Biasanya saya jualan dari jam 9 pagi sampe sore atau malam,” ujarnya.

Lebih lanjut, Heriyawan mengatakan jika sandal yang ia jual diambil dari suplier, dari satu sandalnya ia diupah 5 ribu rupiah. Penghasilan Heriyawan setiap harinya tidak tentu, kadang laku banyak, kadang pula tidak laku sama sekali.

Merespon hal tersebut, Rumah Yatim area Jabodetabek melalui tim relawannya menyambangi kediaman Heriyawan guna memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai dan sembako.

“Bantuan ini merupakan bentuk dukungan dan perhatian Rumah Yatim kepada pak Heriyawan. Mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan bebannya, membantu memenuhi kebutuhan hidup ia dan keluarga, serta menambah semangat pak Heriyawan dalam menjalani hari,” tutur Nina salah satu relawan Rumah Yatim Jabodetabek.
https://donasionline.id/zakatu...