Menjadi orang tua tunggal dalam keluarga bukanlah perkara mudah. Selain mengurus anak, orang tua tunggal pun harus banting tulang mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Hal itulah yang dialami Marlis (40), warga Kelurahan Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Sejak ditinggal suaminya wafat beberapa tahun lalu, ia menjadi orang tua tunggal bagi keenam anaknya. Untuk memenuhi kebutuhan harian dan pendidikan anak-anaknya, ia bekerja menjadi buruh tani.
Kepada tim relawan Rumah Yatim, Marlis mengatakan jika saat ini dirinya tinggal bersama lima anaknya disebuah rumah sederhana yang tidak memiliki sarana MCK. Satu anaknya yakni anak pertama Marlis, tinggal bersama pamannya.
"Anak pertama diasuh Pamannya jadi saya sekarang nafkahin 5 anak. Mereka masih kecil-kecil, yang kedua masih SD dan yang bungsu masih berusia 3 tahun, yang bungsu suka saya bawa kerja ke sawah," ujarnya.
Marlis melanjutkan, karena tidak memiliki MCK, ia dan anak-anaknya harus pergi ke selokan jika ingin melakukan kegiatan MCK. Sebenarnya Marlis tidak menginginkan hal itu, namun apa daya, ia tidak memiliki uang, untuk membeli makan saja kesulitan apalagi untuk membangun MCK.

Tidak hanya itu, Marlis pun selalu dilanda kebingungan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya. "Saya kasihan sama mereka, mereka jarang sekali beli seragam dan perlengkapan sekolah lainnya. Mereka juga jarang sekali jajan. Kalo pulang sekolah, mereka tidak langsung makan, mereka nunggu saya pulang dari sawah. Makan juga seadanya, sering sekali saya tidak makan biar mereka bisa makan," tuturnya.
Sebagai bentuk perhatian dan kepeduliannya, Rumah Yatim cabang Sumatera Barat melalui tim relawannya menyambangi kediaman Marlis guna memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako, perlengkapan MCK dan biskuit.
"Bantuan ini diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga bu Marlin dan pendidikan anak-anaknya. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan manfaat dan kebahagiaan untuk mereka," ucap Sendi, kepala cabang Rumah Yatim Sumbar.
Tangis haru Marlin dan anak-anaknya turut menyertai prosesi penyerahan bantuan ini.
"Alhamdulillah ya Allah, terima kasih Rumah Yatim dan donatur atas bantuannya. Bantuan ini sangat berarti dan membantu kami, hanya doa yang bisa kami berikan untuk membalas semuanya. Semoga Rumah Yatim semakin sukses dan dipercaya banyak masyarakat, serta para donaturnya diberikan kesehatan, rezeki yang berlimpah dan dimudahkan semua urusannya," tutur Marlin.
#pejuangkebaikan, mari bersama kita lanjutkan aksi kebaikan ini, mari kita bantu ribuan keluarga prasejahtera yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Salurkan donasi terbaikmu di Rumah Yatim.