Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda “Ya Allah, gantikan yang lebih baik bagi orang-orang yang infak di subuh hari”
Ingin terpenuhi segala hajat? Maka sedekah subuh bisa menjadi jalannya. Sedekah merupakan amalan yang sangat baik dalam menjemput rezeki, boleh saja dilakukan pada bila-bila massa. Namun demikian, antara waktu yang terbaik untuk kita melakukan sedekah adalah ketika selepas sholat subuh, bagi mendapat doa mustajab daripada para malaikat.
Dengan sedekah subuh juga kita bisa menyantuni anak-anak yatim.
"Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini", kemudian Beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah dan meregangkan keduanya." (HR Bukhari)
Meskipun bertubuh kecil, ribuan yatim sudah harus menanggung beban, banting tulang untuk bertahan hidup. Tugas anak seusianya adalah belajar sebelum akhirnya mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, tapi ternyata di belahan bumi yang lain yatim-yatim ini sudah harus memikul tanggung jawab yang berat.
#PejuangKebaikan Rasulullah adalah seorang anak yatim piatu yang sangat menganjurkan kita untuk menyantuni anak yatim. Yuk sedekah subuh untuk ribuan yatim.
Disclaimer : Campaign ini adalah bagian dari program infaq/shodakoh Yayasan Rumah Yatim yang bertujuan untuk membantu masyarakat Dhuafa di Indonesia.
22 Apr 2021
Program Dirilis
20 March 2023
Puluhan Siswa Yatim Dhuafa di SD Negeri Clumprit Antusias Terima Beasiswa
Sebanyak 30 siswa di SD Negeri Clumprit yang berlokasi di Dusun
Clumprit RT.004/RW.030, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyambut antusias kedatangan tim
Rumah Yatim area Yogyakarta pada Kamis (16/3) kemarin.
Pasalnya, pada kunjungannya Rumah Yatim membagikan program beasiswa yatim dhuafa bagi mereka.
Menurut salah satu relawan Rumah Yatim Yogyakarta, Sigit, beasiswa
ini diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan pendidikannya. Sebab,
mayoritas siswa yang menerima beasiswa ini adalah yatim dan dhuafa.
Pekerjaan orangtua atau wali anak kebanyakan sebagai buruh harian lepas.
"Penghasilan orang tua atau wali anak itu tidak menentu sehingga
seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi
untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Oleh karena itu, Rumah
Yatim hadir memberikan bantuan agar bisa meningkatkan semangat
anak-anak dalam belajar dan meningkatkan prestasi," tutur Sigit.
Ia mlanjutkan jika anak-anak sangat antusias dan senang ketika
menerima beasiswa ini. Mereka mengatakan akan menggunakan bantuan
tersebut untuk membeli perlengkapan sekolah.
"Meskipun tidak banyak, kami berharap beasiswa ini bisa memberikan
banyak manfaat dan bisa meringankan beban orang tua mereka" tutup Sigit.
#pejuangkebaikan mari bersama kita dukung pendidikan anak yatim dan
kurang mampu di berbagai wilayah di Indonesia. Salurkan donasi terbaikmu
melalui Rumah Yatim.
17 March 2023
Rumah Yatim Dukung Pendidikan 35 Siswa Yatim Dhuafa di SDN Ngaglik Sleman Yogyakarta
Guna mendukung pendidikan anak di Indonesia, Rumah Yatim rutin
menyalurkan beragam program bantuan pendidikan. Setiap bulannya ada
ribuan anak yatim, piatu dan dhuafa yang merasakan manfaat dari bantuan
ini.
Terbaru, Lembaga Amil Zakat ini menyalurkan program beasiswa kepada
anak yatim dhuafa di SDN Ngaglik Sleman yang berlokasi di Pancarsari,
Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Rabu (15/3) kemarin.
Program bantuan ini disambut antusias oleh pihak kepala sekolah, pengajar dan para siswa.
Relawan Rumah Yatim Yogyakarta, Sigit memaparkan, ada sebanyak 35
anak yatim, piatu dan dhuafa menerima beasiswa ini dengan antusias dan
gembira.
Mereka mengatakan akan menggunakan beasiswa ini untuk membeli perlengkapan sekolah baru.
"Sudah lama mereka ingin membeli perlengkapan sekolah baru, tapi
belum juga terlaksana karena terkendala biaya. Penghasilan orangtua
mereka tidak menentu dan minim, untuk makan saja kesulitan, apalagi
untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak,” jelasnya.
Sigit melanjutkan, beasiswa ini diberikan kepada para siswa yang
benar-benar membutuhkan. Harapannya, beasiswa ini bisa dimanfaatkan
dengan baik oleh mereka.
“Semoga beasiswa ini juga sedikitnya bisa meringankan beban orangtua
anak, walau tidak banyak, mudah-mudahan bisa mendukung pendidikan anak,
serta menjadikan anak lebih giat lagi belajarnya,” tutupnya.
Mewakili pihak sekolah, para siswa dan wali siswa penerima beasiswa,
Painem selaku kepala sekolah SDN Ngaglik mengucapkan banyak terima kasih
kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan perhatiannya
kepada para siswanya.
"Semoga bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan menjadikan
anak didik kami semakin sholeh dan sholehah. Sukses terus untuk Rumah
Yatim, semoga para donaturnya diberikan kesehatan dan rezeki yang
berlimpah," tuturnya.
#pejuangkebaikan mari bersama kita dukung pendidikan anak yatim dan
kurang mampu di berbagai wilayah di Indonesia. Salurkan donasi terbaikmu
melalui Rumah Yatim dengan cara datang langsung ke kantor kas Rumah
Yatim atau transfer melalui rekening tertera :
BCA 7750 317 001
Mandiri 13000 13000 115
An Yayasan Rumah Yatim Arrohman
15 March 2023
Beasiswa untuk Alisah, Yatim Pengembala Kambing di Lebak Banten
Rumah Yatim area Jabodetabek menyerahkan beasiswa pendidikan kepada
Alisah (12), yatim pengembala kambing di Kampung Neglasari, Desa
Citepuseun, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten.
Beasiswa ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara
daring di platform donasionline.id yang ditunjukan untuk mendukung
pendidikan Alisah.
Muslih, salah satu relawan Rumah Yatim Jabodetabek menyampaikan,
beasiswa tersebut diterima langsung oleh Alisah dan ibunya. Kepada
Muslih, Gadis tangguh itu mengaku sangat senang dan bersyukur bisa
menerima beasiswa Rumah Yatim.
"Kata Alisah, beasiswa ini akan digunakan untuk membeli seragam,
sepatu, tas, alat tulis dan sisanya akan ia tabung untuk biaya
melanjutkan sekolah ke bangku SMP. Alhamdulillah dia sangat senang
ketika menerima bantuan ini," ujarnya.
Muslih pun melanjutkan jika Alisah dan ibunya sangat berterima kasih
kepada para donatur Rumah Yatim yang telah membantu mereka. Tidak lupa
mereka pun berdoa untuk kebaikan para donatur dan Rumah Yatim.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan
bisa meningkatkan semangat Alisah dalam menuntut ilmu, menggapai
prestasi dan cita-citanya," katanya.
Diketahui, saat ini Alisah hanya tinggal dengan ibunya saja. Ayahnya
sudah meninggal beberapa tahun lalu, sementara kakak-kakaknya tinggal di
tempat lain.
Alisah merupakan anak keempat dari empat bersaudara, Kakak pertama
dan keduanya sudah menikah dan tinggal bersama keluarga baru mereka.
Sedangkan kakak ketiganya tinggal di pondok pesantren secara gratis
karena statusnya yatim dan kurang mampu.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Ibu Alisah bekerja sebagai
serabutan di sawah dengan penghasilan yang tidak menentu dan kecil.
Untuk makan sehari-hari saja sering kesulitan apalagi untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan Alisah dan kakaknya.
Supaya bisa terus sekolah, Alisah membantu mencari nafkah dengan menjadi pengembala kambing setiap pulang sekolah.
Sebenarnya, Alisah sudah mengembala kambing sejak masih duduk di
bangku kelas 1 SD, dulu ia dan kakanya mengembala kambing milik orang
lain. Upah yang didapat mereka bukanlah uang melainkan anak kambing,
upah itu diterimanya ketika kambing gembalanya melahirkan.
Berkat ketekunannya, kini Alisah memiliki tujuh ekor kambing dan ia
tidak lagi mengembala kambing milik orang lain. Jika ada keperluan yang
sangat mendesak, Alisah dengan sukarela akan menjual satu ekor kambing
nya.
"Alisah sangat jarang sekali membeli seragam dan perlengkapan sekolah
lainnya. Jika ada keperluan sangat mendesak, ia akan menjual
kambingnya, meskipun kambing Alisah masih kecil. Terbaru dia menjual
satu kambingnya untuk membawa ibunya berobat," tutur Muslih.
#pejuangkebaikan, terima kasih telah mendukung pendidikan Alisah
melalui Rumah Yatim. Semoga bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat,
berkah dan ladang pahala untuk semuanya.
Mari bersama kita bantu anak yatim tangguh lainnya, salurkan donasi terbaikmu di Rumah Yatim.
06 March 2023
Puluhan Anak-Anak di Medan Terima Bantuan Beasiswa Dhuafa
Pada Sabtu (26/2), Laznas Rumah Yatim Sumut telah menyalurkan Program
Beasiswa Dhuafa kepada 35 anak anak kurang mampu di Jl. Marelan Raya,
Kel. Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan, Medan, Sumatera Utara.
"Saya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan
Laznas Rumah Yatim di daerah ini, juga saya berterima kasih kepada para
relawan dan donatur atas terselenggaranya program ini, semoga diberi
kesehatan dan kekuatan untuk terus menebar kebaikan kepada masyarakat
yang membutuhkan", ujar Jagwani selaku tokoh masyarakat.
Salah satu Tim Relawan Laznas Rumah Yatim Sumut berharap bantuan ini
bisa memberikan bermanfaat untuk kelangsungan pendidikan bagi anak-anak
yang membutuhkan.
Dukung terus langkah kebaikan para relawan dengan menunaikan zakat
infaq sodakoh di rumah-yatim.org dengan klik tombol donasi dibawah.
20 February 2023
Berbagai Kalangan Di Sumbawa Barat Mendapatkan Bantuan Bewasiswa Dhuafa Dari Laznas Rumah Yatim
Kemiskinan merupakan masalah umum yang dihadapi oleh semua daerah di
Indonesia termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Secara umum,
kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan
individu atau kelompok masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar (basic needs)
seperti rendahnya akses masyarakat terhadap fasilitas-fasiltias
pendidikan, kesehatan dan peluang-peluang ekonomi yang tersedia
(Subianto, 2008). Bps Sumbawa merilis jumlah penduduk miskin Sumbawa
pada 2021, dimana jumlah penduduk miskin saat itu mencapai 21000 jiwa.
Laznas Rumah Yatim NTB dalam rangkaian pemberian bantuan bencana,
menyasar berbagai kalangan untuk diberikan bantuan berupa santunan tunai
dari mulai lansia hingga anak, anak seperti halnya puluhan anak di
Jorok Dalem, Desa Jorok, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB
yang pada hari sabtu (18/2) mendapatkan santunan beasiswa dhuafa dari
Laznas Rumah Yatim, Hamdani Shaleh selaku kepala cabang Laznas Rumah
Yatim NTB berharap santunan yang diberikan dapat memberika motivasi bagi
anak-anak untuk lebih berprestasi di sekolah.
10 February 2023
Beasiswa Pendidikan untuk Ipron dan Faris, Kakak Beradik Yatim Pencari Rongsokan di Pandeglang
Rumah
Yatim area Jabodetabek memberikan beasiswa pendidikan berupa uang tunai
kepada Ipron dan Faris, dua kakak beradik yatim pencari rongsokan di
Kampung Gunung Batu, Desa Cikadongdong, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten
Pandeglang.
Bantuan tersebut berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim
secara daring di platform donasionline.id. diharapkan bantuan ini bisa
mendukung pendidikan Ipron dan Faris, serta bisa memberikan banyak
manfaat dan meningkatkan semangat mereka dalam menuntut ilmu dan
menggapai cita-cita.
Menurut penuturan Eri Piatna, salah satu relawan Rumah Yatim
Jabodetabek, ketika beasiswa tersebut diberikan, Ipron dan Faris
terlihat sangat gembira. Mereka mengatakan akan menggunakan beasiswa ini
untuk membeli seragam, tas, sepatu dan alat tulis, serta sisanya akan
digunakan untuk membayar hutang membeli handphone untuk belajar daring
saat pandemi lalu.
"Alhamdulillah senang sekali bisa melihat senyum bahagia mereka.
Semoga bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk
mereka, serta menjadi ladang pahala untuk para donatur Rumah Yatim,"
ujarnya.
Sejak ditinggal meninggal sang ayah, Ipron dan Faris berinisitaif
membantu sang ibu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka melakukan
semua itu karena tidak tega melihat sang ibu yang bekerja keras demi
mereka.
Setiap pulang sekolah, tepatnya setelah makan siang, Ipron dan Faris
bergegas pergi keliling kampung sejauh 10 KM untuk mencari rongsokan,
biasanya mereka cari rongsokan sampai menjelang maghrib.
Rongsokan yang didapat mereka tidak langsung dijual ke pengepul,
melainkan dikumpulkan selama satu minggu. Dalam seminggu rongsokan
mereka hanya terjual 20 ribu saja. Nantinya uang tersebut akan mereka
Serahkan kepada sang ibu untuk dibelanjakan beras.
"Ibu dari de Ipron dan Faris ini bekerja sebagai buruh tani di sawah.
Penghasilannya kecil dan tidak menentu, ibu mereka sering kesulitan
untuk membeli beras dan kebutuhan lainnya," ujar Eri.
Sejak sang ayah meninggal, kehidupan Ipron dan Faris menjadi lebih
sulit. Jangankan untuk beli seragam, untuk makan saja mereka kesulitan.
Ipron sang kakak terpaksa ke sekolah dengan menggunakan celana hitam
dan seragam putih pemberian dari tetangga. Seharusnya ia memakai celana
biru tua, namun ia tidak memiliki uang untuk membelinya. Ipron dan Faris
pun ke sekolah tidak menggunakan sepatu, sepatu mereka sudah rusak dan
kecil.
"Mereka ke sekolah hanya memakai sandal saja, seragam mereka juga
sudah lusuh dan kecil. Meski hidup dalam kondisi sangat kurang, mereka
tidak pernah banyak mengeluh, mereka pun memiliki semangat tinggi dalam
menuntut ilmu dan menggapai cita-cita menjadi orang sukses supaya bisa
memperbaiki kondisi ekonomi keluarga," tutur Eri.
Ia melanjutkan jika beasiswa ini sangat layak diberikan kepada
mereka. "Semoga mereka sehat selalu dan tumbuh menjadi anak yang cerdas,
sukses dan menjadi kebanggaan ibu serta para donatur Rumah Yatim.
Terima kasih kepada para donatur yang telah membantu Ipron dan Faris,
semoga Allah membalas semuanya dengan balasan yang terbaik," tandasnya.
Ketentuan Program donatur rutin adalah anda akan memperoleh pemberitauan/ pengingat untuk berdonasi sesuai kesepakatan waktu dalam mengingatkan baik melalui no HP maupun email sesuai yang anda cantumkan.
Puluhan Siswa Yatim Dhuafa di SD Negeri Clumprit Antusias Terima Beasiswa
Sebanyak 30 siswa di SD Negeri Clumprit yang berlokasi di Dusun
Clumprit RT.004/RW.030, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyambut antusias kedatangan tim
Rumah Yatim area Yogyakarta pada Kamis (16/3) kemarin.
Pasalnya, pada kunjungannya Rumah Yatim membagikan program beasiswa yatim dhuafa bagi mereka.
Menurut salah satu relawan Rumah Yatim Yogyakarta, Sigit, beasiswa
ini diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan pendidikannya. Sebab,
mayoritas siswa yang menerima beasiswa ini adalah yatim dan dhuafa.
Pekerjaan orangtua atau wali anak kebanyakan sebagai buruh harian lepas.
"Penghasilan orang tua atau wali anak itu tidak menentu sehingga
seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi
untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Oleh karena itu, Rumah
Yatim hadir memberikan bantuan agar bisa meningkatkan semangat
anak-anak dalam belajar dan meningkatkan prestasi," tutur Sigit.
Ia mlanjutkan jika anak-anak sangat antusias dan senang ketika
menerima beasiswa ini. Mereka mengatakan akan menggunakan bantuan
tersebut untuk membeli perlengkapan sekolah.
"Meskipun tidak banyak, kami berharap beasiswa ini bisa memberikan
banyak manfaat dan bisa meringankan beban orang tua mereka" tutup Sigit.
#pejuangkebaikan mari bersama kita dukung pendidikan anak yatim dan
kurang mampu di berbagai wilayah di Indonesia. Salurkan donasi terbaikmu
melalui Rumah Yatim.
17 March 2023
Rumah Yatim Dukung Pendidikan 35 Siswa Yatim Dhuafa di SDN Ngaglik Sleman Yogyakarta
Guna mendukung pendidikan anak di Indonesia, Rumah Yatim rutin
menyalurkan beragam program bantuan pendidikan. Setiap bulannya ada
ribuan anak yatim, piatu dan dhuafa yang merasakan manfaat dari bantuan
ini.
Terbaru, Lembaga Amil Zakat ini menyalurkan program beasiswa kepada
anak yatim dhuafa di SDN Ngaglik Sleman yang berlokasi di Pancarsari,
Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Rabu (15/3) kemarin.
Program bantuan ini disambut antusias oleh pihak kepala sekolah, pengajar dan para siswa.
Relawan Rumah Yatim Yogyakarta, Sigit memaparkan, ada sebanyak 35
anak yatim, piatu dan dhuafa menerima beasiswa ini dengan antusias dan
gembira.
Mereka mengatakan akan menggunakan beasiswa ini untuk membeli perlengkapan sekolah baru.
"Sudah lama mereka ingin membeli perlengkapan sekolah baru, tapi
belum juga terlaksana karena terkendala biaya. Penghasilan orangtua
mereka tidak menentu dan minim, untuk makan saja kesulitan, apalagi
untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak,” jelasnya.
Sigit melanjutkan, beasiswa ini diberikan kepada para siswa yang
benar-benar membutuhkan. Harapannya, beasiswa ini bisa dimanfaatkan
dengan baik oleh mereka.
“Semoga beasiswa ini juga sedikitnya bisa meringankan beban orangtua
anak, walau tidak banyak, mudah-mudahan bisa mendukung pendidikan anak,
serta menjadikan anak lebih giat lagi belajarnya,” tutupnya.
Mewakili pihak sekolah, para siswa dan wali siswa penerima beasiswa,
Painem selaku kepala sekolah SDN Ngaglik mengucapkan banyak terima kasih
kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan perhatiannya
kepada para siswanya.
"Semoga bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan menjadikan
anak didik kami semakin sholeh dan sholehah. Sukses terus untuk Rumah
Yatim, semoga para donaturnya diberikan kesehatan dan rezeki yang
berlimpah," tuturnya.
#pejuangkebaikan mari bersama kita dukung pendidikan anak yatim dan
kurang mampu di berbagai wilayah di Indonesia. Salurkan donasi terbaikmu
melalui Rumah Yatim dengan cara datang langsung ke kantor kas Rumah
Yatim atau transfer melalui rekening tertera :
BCA 7750 317 001
Mandiri 13000 13000 115
An Yayasan Rumah Yatim Arrohman
15 March 2023
Beasiswa untuk Alisah, Yatim Pengembala Kambing di Lebak Banten
Rumah Yatim area Jabodetabek menyerahkan beasiswa pendidikan kepada
Alisah (12), yatim pengembala kambing di Kampung Neglasari, Desa
Citepuseun, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten.
Beasiswa ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara
daring di platform donasionline.id yang ditunjukan untuk mendukung
pendidikan Alisah.
Muslih, salah satu relawan Rumah Yatim Jabodetabek menyampaikan,
beasiswa tersebut diterima langsung oleh Alisah dan ibunya. Kepada
Muslih, Gadis tangguh itu mengaku sangat senang dan bersyukur bisa
menerima beasiswa Rumah Yatim.
"Kata Alisah, beasiswa ini akan digunakan untuk membeli seragam,
sepatu, tas, alat tulis dan sisanya akan ia tabung untuk biaya
melanjutkan sekolah ke bangku SMP. Alhamdulillah dia sangat senang
ketika menerima bantuan ini," ujarnya.
Muslih pun melanjutkan jika Alisah dan ibunya sangat berterima kasih
kepada para donatur Rumah Yatim yang telah membantu mereka. Tidak lupa
mereka pun berdoa untuk kebaikan para donatur dan Rumah Yatim.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan
bisa meningkatkan semangat Alisah dalam menuntut ilmu, menggapai
prestasi dan cita-citanya," katanya.
Diketahui, saat ini Alisah hanya tinggal dengan ibunya saja. Ayahnya
sudah meninggal beberapa tahun lalu, sementara kakak-kakaknya tinggal di
tempat lain.
Alisah merupakan anak keempat dari empat bersaudara, Kakak pertama
dan keduanya sudah menikah dan tinggal bersama keluarga baru mereka.
Sedangkan kakak ketiganya tinggal di pondok pesantren secara gratis
karena statusnya yatim dan kurang mampu.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Ibu Alisah bekerja sebagai
serabutan di sawah dengan penghasilan yang tidak menentu dan kecil.
Untuk makan sehari-hari saja sering kesulitan apalagi untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan Alisah dan kakaknya.
Supaya bisa terus sekolah, Alisah membantu mencari nafkah dengan menjadi pengembala kambing setiap pulang sekolah.
Sebenarnya, Alisah sudah mengembala kambing sejak masih duduk di
bangku kelas 1 SD, dulu ia dan kakanya mengembala kambing milik orang
lain. Upah yang didapat mereka bukanlah uang melainkan anak kambing,
upah itu diterimanya ketika kambing gembalanya melahirkan.
Berkat ketekunannya, kini Alisah memiliki tujuh ekor kambing dan ia
tidak lagi mengembala kambing milik orang lain. Jika ada keperluan yang
sangat mendesak, Alisah dengan sukarela akan menjual satu ekor kambing
nya.
"Alisah sangat jarang sekali membeli seragam dan perlengkapan sekolah
lainnya. Jika ada keperluan sangat mendesak, ia akan menjual
kambingnya, meskipun kambing Alisah masih kecil. Terbaru dia menjual
satu kambingnya untuk membawa ibunya berobat," tutur Muslih.
#pejuangkebaikan, terima kasih telah mendukung pendidikan Alisah
melalui Rumah Yatim. Semoga bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat,
berkah dan ladang pahala untuk semuanya.
Mari bersama kita bantu anak yatim tangguh lainnya, salurkan donasi terbaikmu di Rumah Yatim.
06 March 2023
Puluhan Anak-Anak di Medan Terima Bantuan Beasiswa Dhuafa
Pada Sabtu (26/2), Laznas Rumah Yatim Sumut telah menyalurkan Program
Beasiswa Dhuafa kepada 35 anak anak kurang mampu di Jl. Marelan Raya,
Kel. Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan, Medan, Sumatera Utara.
"Saya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan
Laznas Rumah Yatim di daerah ini, juga saya berterima kasih kepada para
relawan dan donatur atas terselenggaranya program ini, semoga diberi
kesehatan dan kekuatan untuk terus menebar kebaikan kepada masyarakat
yang membutuhkan", ujar Jagwani selaku tokoh masyarakat.
Salah satu Tim Relawan Laznas Rumah Yatim Sumut berharap bantuan ini
bisa memberikan bermanfaat untuk kelangsungan pendidikan bagi anak-anak
yang membutuhkan.
Dukung terus langkah kebaikan para relawan dengan menunaikan zakat
infaq sodakoh di rumah-yatim.org dengan klik tombol donasi dibawah.
20 February 2023
Berbagai Kalangan Di Sumbawa Barat Mendapatkan Bantuan Bewasiswa Dhuafa Dari Laznas Rumah Yatim
Kemiskinan merupakan masalah umum yang dihadapi oleh semua daerah di
Indonesia termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Secara umum,
kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan
individu atau kelompok masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar (basic needs)
seperti rendahnya akses masyarakat terhadap fasilitas-fasiltias
pendidikan, kesehatan dan peluang-peluang ekonomi yang tersedia
(Subianto, 2008). Bps Sumbawa merilis jumlah penduduk miskin Sumbawa
pada 2021, dimana jumlah penduduk miskin saat itu mencapai 21000 jiwa.
Laznas Rumah Yatim NTB dalam rangkaian pemberian bantuan bencana,
menyasar berbagai kalangan untuk diberikan bantuan berupa santunan tunai
dari mulai lansia hingga anak, anak seperti halnya puluhan anak di
Jorok Dalem, Desa Jorok, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB
yang pada hari sabtu (18/2) mendapatkan santunan beasiswa dhuafa dari
Laznas Rumah Yatim, Hamdani Shaleh selaku kepala cabang Laznas Rumah
Yatim NTB berharap santunan yang diberikan dapat memberika motivasi bagi
anak-anak untuk lebih berprestasi di sekolah.
10 February 2023
Beasiswa Pendidikan untuk Ipron dan Faris, Kakak Beradik Yatim Pencari Rongsokan di Pandeglang
Rumah
Yatim area Jabodetabek memberikan beasiswa pendidikan berupa uang tunai
kepada Ipron dan Faris, dua kakak beradik yatim pencari rongsokan di
Kampung Gunung Batu, Desa Cikadongdong, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten
Pandeglang.
Bantuan tersebut berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim
secara daring di platform donasionline.id. diharapkan bantuan ini bisa
mendukung pendidikan Ipron dan Faris, serta bisa memberikan banyak
manfaat dan meningkatkan semangat mereka dalam menuntut ilmu dan
menggapai cita-cita.
Menurut penuturan Eri Piatna, salah satu relawan Rumah Yatim
Jabodetabek, ketika beasiswa tersebut diberikan, Ipron dan Faris
terlihat sangat gembira. Mereka mengatakan akan menggunakan beasiswa ini
untuk membeli seragam, tas, sepatu dan alat tulis, serta sisanya akan
digunakan untuk membayar hutang membeli handphone untuk belajar daring
saat pandemi lalu.
"Alhamdulillah senang sekali bisa melihat senyum bahagia mereka.
Semoga bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk
mereka, serta menjadi ladang pahala untuk para donatur Rumah Yatim,"
ujarnya.
Sejak ditinggal meninggal sang ayah, Ipron dan Faris berinisitaif
membantu sang ibu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka melakukan
semua itu karena tidak tega melihat sang ibu yang bekerja keras demi
mereka.
Setiap pulang sekolah, tepatnya setelah makan siang, Ipron dan Faris
bergegas pergi keliling kampung sejauh 10 KM untuk mencari rongsokan,
biasanya mereka cari rongsokan sampai menjelang maghrib.
Rongsokan yang didapat mereka tidak langsung dijual ke pengepul,
melainkan dikumpulkan selama satu minggu. Dalam seminggu rongsokan
mereka hanya terjual 20 ribu saja. Nantinya uang tersebut akan mereka
Serahkan kepada sang ibu untuk dibelanjakan beras.
"Ibu dari de Ipron dan Faris ini bekerja sebagai buruh tani di sawah.
Penghasilannya kecil dan tidak menentu, ibu mereka sering kesulitan
untuk membeli beras dan kebutuhan lainnya," ujar Eri.
Sejak sang ayah meninggal, kehidupan Ipron dan Faris menjadi lebih
sulit. Jangankan untuk beli seragam, untuk makan saja mereka kesulitan.
Ipron sang kakak terpaksa ke sekolah dengan menggunakan celana hitam
dan seragam putih pemberian dari tetangga. Seharusnya ia memakai celana
biru tua, namun ia tidak memiliki uang untuk membelinya. Ipron dan Faris
pun ke sekolah tidak menggunakan sepatu, sepatu mereka sudah rusak dan
kecil.
"Mereka ke sekolah hanya memakai sandal saja, seragam mereka juga
sudah lusuh dan kecil. Meski hidup dalam kondisi sangat kurang, mereka
tidak pernah banyak mengeluh, mereka pun memiliki semangat tinggi dalam
menuntut ilmu dan menggapai cita-cita menjadi orang sukses supaya bisa
memperbaiki kondisi ekonomi keluarga," tutur Eri.
Ia melanjutkan jika beasiswa ini sangat layak diberikan kepada
mereka. "Semoga mereka sehat selalu dan tumbuh menjadi anak yang cerdas,
sukses dan menjadi kebanggaan ibu serta para donatur Rumah Yatim.
Terima kasih kepada para donatur yang telah membantu Ipron dan Faris,
semoga Allah membalas semuanya dengan balasan yang terbaik," tandasnya.
Donatur
Hamba Allah
Sebesar Rp 10.000
Pada: 1 jam yang lalu
Hamba Allah
Sebesar Rp 50.000
Pada: 1 jam yang lalu
Hamba Allah
Sebesar Rp 10.000
Pada: 1 jam yang lalu
Semoga Anak Yatim dan yang membutuhkan terbantu dengan baik
Ketentuan Program donatur rutin adalah anda akan memperoleh pemberitauan/ pengingat untuk berdonasi sesuai kesepakatan waktu dalam mengingatkan baik melalui no HP maupun email sesuai yang anda cantumkan.