Zakat Hewan Ternak

Terkumpul Rp 228.374
Kebutuhan
speaker
Semakin sering berdonasi , semakin melimpah pahalanya dan besar pula nilai manfaat yang bisa disalurkan.

Tentang Program

Zakat Hasil Ternak (salah satu jenis Zakat Maal) meliputi hasil dari peternakan hewan baik besar (sapi,unta) sedang (kambing,domba) dan kecil (unggas, dll). Perhitungan zakat untuk masing-masing tipe hewan ternak, baik nisab maupun kadarnya berbeda-beda dan sifatnya bertingkat. Sedangkan haulnya yakni satu tahun untuk tiap hewan.

Syarat Umum

  • Sampai Nishab.
  • Berlalu satu tahun.
  • Tenaganya tidak dipergunakan untuk produksi.
  • Digembalakan

ZAKAT ATAS UNTA

NISHAB

HAUL

WAJIB ZAKAT

1

s/d

4

Ekor

1 Tahun

Tidak Wajib Zakat

5

s/d

9

Ekor

1 Tahun

1

Ekor Kambing

10

s/d

14

Ekor

1 Tahun

2

Ekor Kambing

15

s/d

19

Ekor

1 Tahun

3

Ekor Kambing

20

s/d

24

Ekor

1 Tahun

4

Ekor Kambing

25

s/d

35

Ekor

1 Tahun

1

Unta Betina 1 Tahun

36

s/d

45

Ekor

2 Tahun

1

Unta Betina 2 Tahun

46

s/d

60

Ekor

3 Tahun

1

Unta Betina 3 Tahun

61

s/d

75

Ekor

4 Tahun

1

Unta Betina 4 Tahun

76

s/d

90

Ekor

2 Tahun

2

Unta Betina 2 Tahun

91

s/d

120

Ekor

3 Tahun

2

Unta Betina 3 Tahun

Setiap tambahan 40 unta maka zakatnya seekor unta 2 tahun

Setiap tambahan 50 unta maka zakatnya seekor unta 3 tahun dan

ZAKAT ATAS SAPI

NISHAB

HAUL

WAJIB ZAKAT

1

s/d

29

Ekor

1 Tahun

Tidak Wajib Zakat

30

s/d

39

Ekor

1 Tahun

1

Ekor anak Sapi

40

s/d

59

Ekor

1 Tahun

1

Ekor Sapi usia 1 tahun

60

s/d

69

Ekor

1 Tahun

1

Ekor Sapi usia 2 tahun

70

s/d

79

Ekor

1 Tahun

2

Ekor anak Sapi

80

s/d

89

Ekor

1 Tahun

1

anak Sapi dan 1 sapi usia 2 tahun

90

s/d

99

Ekor

2 Tahun

2

Ekor sapi usia 2 tahun

100

s/d

109

Ekor

3 Tahun

3

Ekor anak sapi

110

s/d

119

Ekor

4 Tahun

2

anak Sapi dan 1 sapi usia 2 tahun

Setiap tambahan 30 sapi maka zakatnya seekor anak sapi

Setiap tambahan 40 sapi maka zakatnya seekor seekor sapi usia 2 tahun dan

ZAKAT ATAS SAPI

NISHAB

HAUL

WAJIB ZAKAT

1

s/d

29

Ekor

1 Tahun

Tidak Wajib Zakat

30

s/d

39

Ekor

1 Tahun

1

Ekor anak Sapi

40

s/d

59

Ekor

1 Tahun

1

Ekor Sapi usia 1 tahun

60

s/d

69

Ekor

1 Tahun

1

Ekor Sapi usia 2 tahun

70

s/d

79

Ekor

1 Tahun

2

Ekor anak Sapi

80

s/d

89

Ekor

1 Tahun

1

anak Sapi dan 1 sapi usia 2 tahun

90

s/d

99

Ekor

2 Tahun

2

Ekor sapi usia 2 tahun

100

s/d

109

Ekor

3 Tahun

3

Ekor anak sapi

110

s/d

119

Ekor

4 Tahun

2

anak Sapi dan 1 sapi usia 2 tahun

Setiap tambahan 30 sapi maka zakatnya seekor anak sapi

Setiap tambahan 40 sapi maka zakatnya seekor seekor sapi usia 2 tahun.

Selengkapnya
disclaimer
Disclaimer:  Campaign ini adalah bagian dari program LAZ Rumah Yatim yang bertujuan untuk membantu para mustahik di Indonesia.

Fundraiser

Yuk Jadi Fundraiser
Bagikan Program

Berita Program

Program Dirilis

29 Apr 2020

Penyaluran Program Biaya Hidup Bagi Warga Prasejahtera Langkat, Sumatera Utara

28 January 2022

Secanggang (18/1) Perlambatan ekonomi karena pandemik dua tahun ini , pemerintah negara-negara berkembang melakukan berbagai langkah mitigasi dan kerjasama untuk melakukan pemulihan ekonomi, dampak yang paling terasa bagi masyarakat prasejahtera adalah menurunnya penghasilan bahkan sampai tidak punya penghasilan sama sekali.

Dalam upaya meringankan beban sesama dan pemerataan pendistribusian dana zakat Laznas Rumah Yatim Sumut melakukan penyaluran biaya hidup di Desa Pantai Gading, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Para penerima manfaat sangat bersukacita menerima bantuan tersebut apalagi nenek Imah Saharah yang sudah mengalami kelumpuhan dan tinggal bersama anaknya yang mengalami depresi sangat berterimakasih pada para donatur dan Laznas Rumah Yatim yang telah memberikan bantuan tunai bagi keluarganya.

Bapak Sulaiman selaku kepala dusun Pantai Gading mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan yang diberikan dari para donatur Laznas Rumah Yatim Sumut, beliau berharap bantuan ini bersifat berkesinambungan , beliaupun berharap kedepannya ada bantuan sarana publik bagi warga Pantai Gading yang belum mempunyai Toilet Umum yang layak, pungkasnya.

Selengkapnya

Jaenudin, Pedagang Mainan yang Urus Anak ODGJ, Terima Bantuan Rumah Yatim

01 November 2021

Jaenudin, seorang pria paruh baya tangguh yang senantiasa bekerja keras demi menghidupi keluarganya. Ia bekerja menjual mainan kertas dan berangkat dari pukul 6 pagi sampai siang, jika sudah pukul 2 siang, Jaenudin pulang, agar saat adzan Ashar, ia sudah di rumah.

Setiap harinya, Jaenudin hanya untung sekitar 20-25 ribu. Pernah juga suatu hari hanya laku 1 mainan.

“Pernah saya alami, mainan tersebut hanya laku 1,” ujar Jaenudin.

Dengan penghasilan yang tidak menentu itu, Jaenudin hanya bisa bersyukur karena masih bisa bekerja, walaupun dirasa masih kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Sementara, istrinya tidak bisa ikut bekerja karena harus menjaga anaknya yang mengalami gangguan jiwa, karena jika telat minum obat, anaknya bisa mengamuk.

Keluarga Jaenudin, tinggal di dekat mushola, untuk listrik pun ikut mushola. Sehingga, ia menjadi marbot untuk mengurus mushola tersebut.

Oleh karenanya, Rumah Yatim Tegal menjadikan keluarga Jaenudin sebagai warga binaannya.

Pada Sabtu (23/10/2021), Relawan Rumah Yatim Regional Yogyakarta mengunjungi kediaman Jaenudin di Desa Paduraksa RT 03 RW 01, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, untuk menyalurkan bantuan melalui Program Bantuan Biaya Hidup.

Jaenudin sangat berterima kasih atas bantuan tersebut, karena menurutnya, bantuan itu sangat membantu perekonomian keluarganya.

“Terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur, semoga kebaikannya dibalas kebaikan yang berlipat ganda oleh Allah SWT,” ungkap Jaenudin.

Sementara itu, Relawan Rumah Yatim Regional Yogyakarta, M Saefudin berharap, dengan bantuan tersebut, dapat bermanfaat bagi keluarga Jaenudin.

“Semoga Bapak Junaedi senantiasa diberi kesehatan, dan semoga dengan mendapat bantuan dari Rumah Yatim, Bapak Junaedi bertambah semangatnya dalam berdagang untuk menafkahi keluarganya dan untuk pengobatan anaknya, semoga anaknya lekas diberi kesembuhan, aamiinn,” tutup M Saefudin.

Selengkapnya

Diusianya yang Mendekati Satu Abad, Naba Tetap Berjualan Koran Demi Istri dan Cucunya

30 October 2021

Sungguh malang nasib Naba (90), di usianya yang hampir mendekati satu abad, harus berjuang hidup dengan berjualan koran di pinggir jalan raya Tamalate, Kota Makassar.

Sebenarnya, Naba ingin sekali menikmati masa tuanya dengan bersantai di rumah, namun hal tersebut tidak bisa dilakukan karena ia mesti menghidupi istrinya yang lumpuh dan keempat cucunya yang yatim piatu.

Setiap pagi, Naba berangkat menuju jalan raya besar untuk menjual koran. Dikarenakan fisiknya sudah lemah, ia berangkat menggunakan becak motor. Sesampainya di jalan besar pun ia tidak berkeliling menjajakan koran tersebut, melainkan hanya duduk di kursi sembari memegang payung.

“Sekarang jualan koran sulit karena zamannya udah beda. Seringnya koran yang kejual sehari cuma 5, penghasilan ini belum bisa untuk memenuhi kebutuhan harian, apalagi bayar kontrakan” lirih Naba.

Ia pun melanjutkan jika dirinya sering menahan lapar ketika jualan koran, uang yang ia terima dari pembeli, tidak pernah diberikan makan. Naba ingin hasil dari jerih payah nya tersebut dirasakan bersama keluarganya.

“Kakek ingin sekali istirahat, tapi kalo bukan kakek yang cari nafkah, siapa lagi yang akan membeli makan dan bayar kontrakan, kakek cuman bisa berdoa semoga Allah memberikan kakek kemampuan, kesehatan dan umur yang panjang supaya bisa terus jualan, ngasih nafkah ke istri dan cucu,” paparnya.

Mengetahui hal tersebut, Rumah Yatim langsung melakukan aksi galang dana untuk meringankan beban Naba. Hasil dari aksi tersebut langsung diberikan kepada Naba di kediamannya di Jalan Andi Mappaoddang Kel Jongaya Sulawesi Selatan yang terdapat di kelurahan Jongaya kecamatan Tamalate.

Ketika tim relawan Rumah Yatim cabang Makassar menyerahkan bantuan berupa bahan pokok dan uang tunai, Naba tampak sangat terkejut, ia pun langsung menangis sembari terus mengucapkan syukur kepada Allah.

Ia pun langsung mengucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan perhatian dan membantunya. “Semoga Allah membalas semuanya,” ucapnya penuh haru.

Novi Iskandar selaku kepala cabang Rumah Yatim Makassar berharap, bantuan yang diberikan bisa membantu Naba dalam memenuhi kebutuhan harian beberapa bulan kedepan. Ia pun berharap kedepannya Naba bisa membuka usaha di rumahnya, supaya tidak perlu lagi berjalan koran di pinggir jalan.

Selengkapnya

Rumah Yatim Salurkan Bantuan Bagi Ismi, Perempuan Penyandang Epilepsi Asal Bandung

29 October 2021

Rumah Yatim di dampingi Yayasan Al Hanifah Raya salurkan bantuan biaya hidup kepada penyandang epilepsi di Jalan Terusan PSM, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung.

Seorang perempuan berumur 26 tahun bernama Ismi, harus bertahan dengan penyakit epilepsi yang diidapnya semenjak dini.

Ibu dari Ismi hanya seorang pekerja serabutan, mulai dari memotong karet untuk aksesoris motor hingga menjadi buruh cuci di rumah tetangga.

“Apapun saya lakukan agar anak saya bisa seperti anak lainnya. Soalnya jika kejang-kejang anak saya kambuh, dalam sebulan bisa menghabiskan biaya lebih dari Rp 1 juta untuk menghilangkan kejangnya,” papar Ibu dari mustahik, Apon.

Atas bantuan biaya hidup yang diterima, Ibu dari mustahik menyampaikan rasa bahagia dan lega. Dia pun megucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur.

“Alhamdulillah dengan adanya bantuan biaya hidup yang saya terima, kini saya punya tabungan untuk biaya pengobatan anak. Terima kasih Rumah Yatim atas kepeduliannya,” Tutup Apon.

Selengkapnya

Senyum Bahagia Lugiyem Terima Bantuan dari Rumah Yatim

28 October 2021

Penuh kebahagiaan terpancar dari wajah Lugiyem saat menerima penyaluran bantuan dari Rumah Yatim. Penyaluran tersebut dilaksanakan di kediaman Lugiyem di Kelurahan Kampung Empat, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Lugiyem, mengaku sangat bersyukur dan bahagia saat disambangi oleh Relawan Rumah Yatim Cabang Tarakan di kediamannya.

“Saya sangat berterima kasih dan bersyukur dapat bantuan dari Rumah Yatim. Semoga menjadi amalan baik bagi donatur dan relawan di akhirat nantinya,” ujarnya.

Lugiyem hidup sebatang kara. Dia setiap harinya menelusuri kampung-kampung guna mencari kardus bekas yang nantinya akan dijual.

“Saya menggunakan sepeda untuk mencari kardus-kardus bekas buat nanti dijual. Hasil penjualannya saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Lugiyem.

Sementara itu, Kepala cabang Rumah Yatim Tarakan, Rahmat menjelaskan, program bantuan biaya hidup yang digagas oleh Rumah Yatim menyasar kepada masyarakat dhuafa.

“Program ini disalurkan guna membantu masyarakat dhuafa yang membutuhkan. Dan sebelum penyaluran para relawan akan meninjau terlebih dahulu agar tidak salah sasaran,” tuturnya.

Rahmat menambahkan, semoga bantuan yang disalurkan kepada mustahik dapat bermanfaat dan bisa mencukupi kebutuhan pokoknya selama beberapa bulan kedepan.

#Pejuang kebaikan, Bantu lansia dhuafa lainnya

Selengkapnya

Kabar Terbaru Zulperi, Remaja 16 Tahun Asal Lombok Merawat Ibunya yang Idap Tumor Rahim

19 October 2021

Tanpa sosok ayah, Zulperi (16) bekerja keras demi kesembuhan ibunya yang mengidap penyakit tumor rahim. Saat ini, Ibunya masih menunggu jadwal dari rumah sakit untuk operasi tumornya.

Setiap hari, ibunya merintih kesakitan, pernah suatu waktu, ibunya mengalami perdarahan hebat hampir 1 ember penuh. Namun, Zulperi tidak tinggal diam, walau tidak punya kendaraan, dengan tekad kuat dia menggendong ibunya pergi ke puskesmas yang hampir berjarak 2 KM.

“Saya tidak punya uang sepeserpun, dan saya juga tidak punya kendaraan untuk bawa ibu ke rumah sakit,” cerita Zulperi.

Tak lama kemudian, ibu Zulperi dibawa ke rumah sakit karena pihak puskesmas tidak sanggup untuk menanganinya.

Kepala Cabang Rumah Yatim Nusa Tenggara Barat, Hamdani Shaleh, mengabarkan bahwa saat ini Ibu Zulperi masih belum dioperasi, karena masih menunggu jadwal dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat. Namun sejauh ini masih dalam pengobatan dan kontrol dokter.

Hamdani menambahkan, bahwa Rumah Yatim Cabang Nusa Tenggara Barat telah menyalurkan bantuan Peduli Sesama tahap ke 2 untuk ibunda Zulperi pada Kamis (23/9/2021) berupa uang tunai dan pemenuhan gizi di kediamannya, Kabupaten Lombok Timur

“Zulperi sangat senang dengan bantuan yang telah diterimanya, ia pun berterima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur, bantuan tersebut akan ia pakai untuk membeli obat-obatan bagi ibundanya,” Ungkap Hamdani.

Zulperi saat ini masih tetap menjaga dan merawat ibunya, serta ia tetap mencari uang dengan bekerja serabutan sepulang sekolah, terkadang Zulperi pergi ke pantai untuk cari ikan dan dijual, terkadang membantu tetangganya, Terang Hamdani.

“Untuk kondisi ibunya, saat ini alhamdulillah dalam keadaan baik, asalkan tidak telat minum obatnya, walau terkadang sakitnya kambuh, sejauh ini masih bisa ditangani oleh Zulperi,” tutupnya.

#Pejuang kebaikan, Bantu keluarga dhuafa lainnya

Selengkapnya
Lebih banyak

Donatur

6

Hamba Allah

Rp 50.178
2 tahun yang lalu

Hamba Allah

Rp 10.000
2 tahun yang lalu

Hamba Allah

Rp 14.000
3 tahun yang lalu

Doa-doa #PejuangKebaikan

Aamin Kan dan bantu likenya

Empty