Zakat Penghasilan

Zakat Penghasilan

Harta yang dikeluarkan, berarti besar untuk merubah tatanan kehidupan sosial secara menyeluruh.

Rp 3.231.390.644
dana terus dikumpul
Terkumpul Rp 3.231.390.644
Donatur 11210
Gotong royong dengan menyebarkan program ini.
"Salurkan Zakat di Rumah Yatim. Tak hanya menggugurkan kewajiban, InsyaAllah keberkahan dan pahala berlimpah kepada kita."
Sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional Profesional, Rumah Yatim memiliki sebuah prinsip dan keyakinan bahwa Ibadah Zakat yang diimplementasikan secara benar, bukan hanya mampu menggugurkan kewajiban ritual namun juga sekaligus menjadi sebuah media sangat efektif dalam melakukan perubahan tatanan sosial yang berkeadilan.
Rumah Yatim Adalah Lembaga Amil Zakat skala Nasional (LAZNAS) yang di kukuhkan pemerintah berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 209 Tahun 2017.
Melalui dana Zakat, para mustahik yang berstatus fakir, miskin dan para lansia, menjadi prioritas utama kami, dalam penyaluran bantuan yang bersifat konsumtif seperti Bantuan Biaya Hidup dan Bantuan Sembako.
Dalam membantu pemerintah untuk memajukan sektor ekonomi lokal, Rumah Yatim menyediakan bantuan bagi para petani dan pengusaha kecil dalam bentuk bantuan modal usaha, bibit, serta bantuan mesin produksi. Setelah pemberian bantuan, kegiatan monitoring pun dijalankan, hingga para petani dan pengusaha kecil tersebut bisa menghasilkan produk yang memiliki daya saing dengan produk yang telah ada sebelumnya.
Selain itu Rumah Yatim pun telah berhasil menyediakan layanan kesehatan murah, dan fasilitas ambulan gratis untuk masyarakat kurang mampu.
Program penyuluhan kesehatan pun dicanangkan dengan membentuk tim relawan kesehatan, yang secara berkala menyisir wilayah pedesaan dengan fasilitas kesehatan yang minim dan sulit terjangkau. Selain melakukan edukasi terhadap wabah penyakit yang diderita secara umum, pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat-obatan pun dibebaskan dari pungutan biaya.
Demi menjalankan amanah untuk terus memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak yatim, dhuafa serta masyarakat pada umumnya, Kami mengajak Anda, untuk membantu sesama dengan berperan aktif dalam menunaikan 2,5% kewajiban zakat dari penghasilan, melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Rumah Yatim.
Besar kecilnya harta yang dikeluarkan, berarti besar untuk merubah tatanan kehidupan sosial secara menyeluruh, mulai diri sendiri.
"Zakat untuk Perubahan ... "
Silahkan klik link personal asisten untuk membantu ber-Zakat.
09 Apr 2020

Program Dirilis

21 September 2023

Puluhan Lansia di Percut Sei Tuan Terima Bantuan

gambar-headline


Lembaga Amil Zakat Nasional Rumah Yatim Sumatera Utara tidak pernah patah semangat untuk melakukan aksi kebaikan yang bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

Pada Jum'at, (15/09/23) tim relawan Rumah Yatim Sumatera Utara telah berhasil melakukan penyaluran program bantuan biaya hidup untuk masyarakat yang membutuhkan yaitu para lansia.

Bantuan biaya hidup ini secara langsung disalurkan oleh tim relawan Lembaga Amil Zakat Nasional Rumah Yatim Sumatera Utara kepada puluhan lansia yang membutuhkan yang berlokasi di Jl. Cemara Pasar I, Lorong I Baru Barat Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Para puluhan lansia penerima manfaat sangat bahagia dan bersyukur mendapatkan bantuan biaya hidup dari laznas rumah yatim Sumatera Utara, karena akhirnya mereka bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dan kebutuhan yang lainnya.

Kegiatan penyaluran bantuan biaya hidup dari Rumah Yatim Sumatera Utara ini merupakan bentuk realisasi dari hadist berikut ini.

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 261).

Semoga bantuan yang disalurkan bermanfaat bagi para penerima manfaat dan menjadi keberkahan bagi para donatur.

Ayo kita selalu dukung aksi kebaikan para relawan dengan memberikan infaq, sodaqoh serta tunaikan zakat di rumah-yatim.org silahkan klik tombol donasi.

18 September 2023

Puluhan Lansia Di Leuwi Liang Bogor Terima Bantuan Biaya Hidup

gambar-headline


Rumah Yatim regional Jabodetabek selalu peduli terhadap masyarakat yang membutuhkan dengan melakukan berbagai aksi kebaikan yang bermanfaat untuk mereka.

Pada Jum'at, (15/09/23) tim relawan Rumah Yatim regional Jabodetabek telah berhasil melakukan penyaluran program bantuan biaya hidup kepada masyarakat yang membutuhkan.

Program bantuan biaya hidup tersebut dilaksanakan tepatnya di Kampung Cengal RT 01 RW 05 Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sebanyak puluhan penerima manfaat yaitu para lansia bahagia terima bantuan biaya hidup yang disalurkan oleh tim relawan Rumah Yatim regional Jabodetabek.

Dengan bantuan biaya hidup dari Rumah Yatim regional Jabodetabek para penerima manfaat bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan tentang kemuliaan berbagi dalam hadist berikut ini.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

Artinya:

Dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan datang dua malaikat kepadanya dan salah satunya berkata; "Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya", sedangkan yang satunya lagi berkata; "Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil)". (HR. Bukhari - No. 1442 Fathul Bari) Shahih.

Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat untuk masyarakat yang menerima santunan biaya hidup, serta mendatangkan keberkahan bagi para pejuang kebaikan yang telah berpartisipasi dalam program ini.

Ayo kita selalu dukung aksi kebaikan para relawan dengan memberikan infaq, sodaqoh serta tunaikan zakat di rumah-yatim.org silahkan klik tombol donasi.

15 September 2023

Memenuhi Kebutuhan Hidup Anak Terlantar di Panti Asuhan Surmiani Malunda Sulbar

gambar-headline


Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan menyerahkan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako, perlengkapan mandi mencuci dan biskuit kepada Panti Asuhan Surmiani yang berlokasi di Desa Malunda, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Bantuan tersebut diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup puluhan anak asuh dan pengurus panti.

"Alhamdulillah bantuan diterima langsung oleh bu Surmiani selaku pendiri dan pengurus panti, serta semua anak asuh. Mereka terlihat begitu bahagia dan bersyukur bisa menerima bantuan ini," ungkap Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.

Lebih lanjut, Yudi bercerita jika panti asuhan ini didirikan 5 tahun lalu oleh Sumiarni dan suaminya. Panti ini berdiri atas dasar keprihatinan mereka akan banyaknya anak yang di terlantarkan oleh orang tuanya.

Ada sebanyak 20 anak dari tingkat pra sekolah sampai menengah pertama tinggal di panti. Mereka hidup dengan penuh kesederhanaan dan keterbatasan.

"Bu Surmiani menghidupi semua anak asuhnya dari usaha laundri, namun dikarenakan penghasilan dari laundry hanya 250 - 500 ribu per bulannya, jadinya ia kesulitan memenuhi semua kebutuhan anak asuhnya. Dalam sehari, anak asuhnha hanya makan satu kali, itupun kadang dengan nasi goreng, nasi dan mie rebus atau jepa (makanan khas Sulawesi Barat yang terbuat dari singkong parut yang dibakar)," papar Yudi.

Ia menambahkan jika Surmiani menghidupi anak asuhnya sendiri sebab suaminya pergi merantau dan tidak ada kabar sampai saat ini.

"Setiap hari bu Surmiani dilanda kekhawatiran sebab, penghasilannya dari usaha laundry tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan anak asuhnya, ia berharap suaminya bisa segera pulang dan membantunya, ia pun berharap ada banyak donatur yang turut membantunya dalam memenuhi kebutuhan hidup anaka asuhnya," tutur Yudi

Ia berharap bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan anak-anak di panti asuhan Surmiani. "Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan kebaikan untuk bu Surmiani dan anak asuhnya. Mudah-mudahan banyak orang baik yang membantu panti ini melalui Rumah Yatim, agar kedepannya Rumah Yatim bisa kembali menyalurkan bantuan untuk panti ini," ujarnya.

Diakhir, Yudi mengucapkan terima kasih banyak kepada semua donatur yang telah membantu panti asuhan Surmiani melalui Rumah Yatim. Ia berharap bantuan ini bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur.

13 September 2023

Rumah Yatim Berikan Bantuan untuk Rara, Bocah Penjual Kelapa Keliling yang Rawat Adik Gizi Buruk

gambar-headline


Bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako, perlengkapan mandi mencuci, susu formula dan popok bayi sekali pakai diberikan Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan kepada Rara (9), seorang bocah tangguh penjual buah kelapa keliling di Kelurahan Mariso, Kecamatan Mariso, Kota Makassar.

Bantuan tersebut diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup Rara dan adiknya yang didiagnosis menderita gizi buruk.

"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah diberikan kepada Rara, mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Rara dan adiknya, juga bibinya," ujar Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.

Yudi melanjutkan jika saat bantuan tersebut diberikan, Rara terlihat sangat terkejut. Ia tidak menyangka sebelumnya akan menerima bantuan dengan jumlah yang banyak.

Dengan terbata-bata, anak tangguh ini mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan semua donatur yang telah peduli dan perhatian padanya.

"Kata Rara, dia baru kali ini menerima bantuan dengan jumlah yang banyak dan lengkap. Ia mengaku sangat terkejut, terharu dan bahagia. Tidak lupa dia pun berdoa untuk kebaikan para donatur yang telah memberikan bantuan ini," ujarnya.

Sejak ditinggal merantau kedua orangtuanya, Rara dan adiknya yang masih berusia tiga tahun tinggal bersama bibinya disebuah rumah sederhana. Kedua orang tua Rara tidak pernah mengirimkan uang dikarenakan kondisi ekonomi mereka juga sama-sama sulit. Karena kondisi ini, Rara dan adiknya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya makan makanan bergizi.

"Karena jarang sekali mengonsumsi makanan bergizi dan susu, adik Rara didiagnosis gizi buruk. Adik Rara saat ini hanya bisa terbaring lemah di kasur," ujar Adam.

Tidak tega melihat adiknya seperti itu, Rara berusaha mencari nafkah dengan berjualan buah kelapa keliling setiap pulang sekolah. Dengan kondisi kaki kanan yang bengkok dari lahir, Rara berjuang sekuat tenaga menyusuri jalanan sembari menawarkan kelapanya ke orang-orang.

Diketahui, kelapa yang dijual Rara merupakan milik bibinya yang juga jualan kelapa di pasar. Ketika Rara jualan, bibinya bertugas menjaga adik Rara, sementara ketika bibinya jualan, Rara lah yang bertugas menjaga adiknya.

"Rara dan bibinya setiap hari bergantian antara jualan kelapa dan menjaga adik Rara. Adapun keuntungan yang diambil Rara dan bibinya hanya seribu rupiah perbuahnya, untuk penghasilan yang didapat setiap harinya sangat tidak menentu, tergantung banyak tidaknya kelapa yang terjual," ungkap Yudi.

Karena penghasilan yang didapat sangat tidak menentu dan kecil, Rara dan bibinya selalu kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makan dan susu adik Rara.

"Penghasilan yang didapat Rara dan bibinya setiap harinya tidak menentu, kadang 10 ribu, kadang pula hanya 4 ribu. Uang tersebut biasanya dikumpulkan untuk dibelikan beras satu kilo. Untuk susu adik Rara, dikarenakan uangnya sering tidak ada akhirnya hanya bisa diberikan air putih saja," ungkap Yudi.

Menurut Yudi, Rara dan adiknya sangat layak sekali dibantu dan layak menerima bantuan ini. Ia berharap kedepannya banyak orang baik yang membantu mereka melalui Rumah Yatim, agar secepatnya Rumah Yatim bisa kembali menyalurkan bantuan.

"Kami berharap kedepannya bisa terus membantu Rara dan adiknya. Kami ingin Rara dan adiknya tidak lagi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya mengonsumsi makanan dan minuman bergizi" ujarnya.

11 September 2023

Hidup Tanpa Orang Tua, Kakak Beradik Pencari Ikan di Bulukumba Bersyukur Dapat Bantuan Rumah Yatim

gambar-headline


Satria (16) dan Tiara (8) seketika tersenyum ketika tim Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan menyambangi tempat tinggal sederhana mereka di pesisir pantai Samboang, Desa Ekatiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Kabupaten Bulukumba untuk memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci.

Dengan sopannya, dua kakak berdik ini salim kesemua tim sembari mengucapkan terima kasih. Tidak lupa mereka pun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua donatur yang telah memberikan bantuan ini.

Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulsel mengatakan jika bantuan yang diberikan berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id . Diharapkan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka selama beberapa bulan kedepan.

"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah diberikan kepada Satria dan Tiara. Mereka terlihat sangat senang ketika menerima bantuan ini. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat untuk mereka," ujarnya.

Lebih lanjut, Yudi mengatakan jika sudah satu tahun Satria dan Tiara hidup tanpa sosok orang tua. Ayah mereka sudah meninggal dua tahun lalu, sementara sang ibu setahun lalu pergi merantau ke Papua dan tidak ada kabar sampai saat ini. Sejak saat itu mereka berdua tinggal di sebuah gubuk berukuran 5 x 5 meter.

Gubuk yang terbuat dari batang pohon kelapa ini merupakan peninggalan dari orang tua mereka, lokasinya berada di pinggir pantai. Jika malam, mereka akan merasakan hawa dingin yang amat sangat, sementara jika air laut pasang, rumah mereka akan tergenang banjir.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan, Satria dan adiknya bekerja sebagai pencari ikan. Setiap subuh, sebelum siap-siap sekolah mereka akan memasang jaring di tepi laut, nanti memasuki waktu sore hari mereka akan mengecek jaring tersebut. Jika di jaring tersebut ada ikan, mereka akan langsung pergi ke tempat penjualan ikan sejauh 3 KM dan menjualnya.

"Seringnya ikan mereka dibeli seharga 10 ribu, nanti uang tersebut mereka gunakan untuk membeli kebutuhan harian dan perlengkapan sekolah. Untuk minum mereka biasanya minum air kelapa yang jatuh dari pohonnya. Untuk makan, mereka kadang beli, kadang pula dikasih tetangga yang merasa iba pada mereka," tutur Yudi.

Meski sudah bekerja keras dan berhemat, Satria dan Tiata sering sekali kesulitan untuk membeli makan dan perlengkapan sekolah seperti pensil, buku dan penghapus. Bahkan mereka pun sangat kesulitan untuk membeli sepatu, tas dan seragam sekolah.

Kepada Yudi, Satria cerita jika ia seringkali sedih karena tidak bisa seperti teman-temannya yang bisa bermain setiap pulang sekolah. Ia bersama adiknya pun seringkali menangis ketika melihat teman-temannya sedang bersama orangtuanya. Rasa rindu mereka terhadap ibu dan ayah hanya bisa tercurah lewat doa dan air mata setiap selesai shalat.

"Satria dan Tiara sangat layak menerima bantuan ini, mereka pun sangat layak dibantu. Mudah-mudahan kedepannya Rumah Yatim bisa kembali membantu mereka, agar kehidupan dan pendidikan mereka terjamin. Terima kasih kepada para donatur yang telah memberikan bantuan ini, semoga bantuan ini bisa menjadi berkah, ladang pahala dan kebaikan untuk para donatur," tutur Yudi.

09 September 2023

Ainun Bahagia Bisa Kembali Terima Bantuan dari Rumah Yatim Sulsel

gambar-headline


Masih ingat dengan Ainun? Anak yatim berusia 11 tahun yang harus bekerja menjadi buruh pembersih makam dan penjual jalangkote keliling demi bisa terus sekolah

Alhamdulillah semenjak menerima bantuan biaya hidup dari Rumah Yatim, Ainun kini tidak lagi menggunakan tas, sepatu dan seragam dari tempat sampah, melainkan sudah beli yang baru bahkan alat tulisnya juga baru. Tidak hanya itu, Ainun dan Nenek nya pun tidak kelaparan lagi, sebab semua kebutuhan hidupnya sudah dipenuhi oleh Rumah Yatim.

Alhamdulillah hal ini tidak terlepas dari peran para pejuang kebaikan yang telah membantu Ainun dengan menyisihkan rezekinya melalui platform penggalangan dana resmi Rumah Yatim di donasionline.id .

Kini, setelah memberikan bantuan biaya hidup, Rumah Yatim kembali menghadirkan bantuan untuknya. Bantuan yang diberikan kali ini ialah berupa uang tunai sebesar Rp. 15.500.000;

"Bantuan ini merupakan bantuan tahap kedua untuk Ainun. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah serta bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup Ainun dan neneknya," ujar Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim cabang cabang Sulawesi Selatan.

Yudi mengucapkan banyak terima kasih kepada semua donatur yang telah membantu Ainun melalui Rumah Yatim. Ia berharap bantuan ini bisa menjadi berkah berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur.

"Alhamdulillah Ainun sangat terharu dan bahagia bisa kembali menerima bantuan dari Rumah Yatim. Kata dia, baru kali ini dia memegang uang sebanyak itu. Insya Allah bantuan ini akan dia gunakan untuk biaya sekolah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari," tutur Yudi.

Sungguh pilu nasib yang harus dialami Ainun (11), warga Jalan Makkio Baji 1 No.42, Tidung, Rappocini, Kota Makassar.

Sejak masih dalam kandungan, Ainun sudah menjadi yatim. Tidak lama dari itu ia pun ditinggal pergi ibunya yang memilih menikah lagi dan tidak mau mengurusnya.

Sejak saat itu, Ainun bayi dirawat oleh neneknya yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih makam dengan upah 5 ribu perhari. Karena keterbatasan ekonomi, sang nenek terpaksa jarang sekali memberikan Ainun susu formula, sebagai gantinya, Ainun hanya diberi air beras saja.

Seiring berjalannya waktu, Ainun tumbuh jadi anak yang periang dan tangguh, meski dirinya hidup dalam kondisi ekonomi yang sangat terbatas, namun ia tidak pernah mau berhenti sekolah.

Dengan menggunakan tas, sepatu dan seragam pemberian dari tukang sampah, Ainun berangkat dengan penuh semangat ke sekolah. Ia tidak pernah jajan di sekolahnya, jangankan untuk jajan, untuk makan saja ia sulit dan sudah terbiasa dengan makanan yang diambil dari tempat sampah.

Tidak ingin terus terpuruk dalam kehidupannya, Ainun berupaya memperbaiki perekonomian dengan bekerja setiap pulang sekolah.

Setiap pulang sekolah ia bekerja membersihkan makan bersama neneknya dengan upah 5 ribu, setelah itu ia melanjutkan pekerjaannya dengan menjual jalangkote keliling milik orang lain dengan upah 5 sampai 10 ribu. Penghasilan yang didapat Ainun digunakan untuk makan dan ditabung buat beli perlengkapan sekolah, sementara penghasilan nenek ditabung buat bayar listrik.

#pejuangkebaikan, mari bersama kita lanjutkan aksi kebaikan ini, agar semakin banyak lagi Ainun Ainun lain yang merasakan manfaatnya. Salurkan donasi terbaikmu melalui rumah-yatim.org, silakan klik tombol donasi.

avafif@gmail.com

Aulia Afif

Berhasil mengajak 9 orang untuk berdonasi
Rp 3.550.000

Gotong royong sebagai fundraiser program ini.

Jadi fundraiser sekarang juga
Avatar of Hamba Allah

Citra halim

Sebesar Rp 600.835

Pada: 1 hari yang lalu

Avatar of Hamba Allah

Yusuf Hidayah

Sebesar Rp 1.802.500

Pada: 2 hari yang lalu

Semoga keluarga dilindungi Allah dan kesurga bersama2 aamiin

Avatar of Hamba Allah

Hamba Allah

Sebesar Rp 279.759

Pada: 3 hari yang lalu

Avatar of Hamba Allah

Agung Bharoto

Sebesar Rp 312.818

Pada: 3 hari yang lalu

Avatar of Hamba Allah

Sopari

Sebesar Rp 70.407

Pada: 2 minggu yang lalu

Avatar of Hamba Allah

Hamba Allah

Sebesar Rp 210.225

Pada: 3 minggu yang lalu

Ketentuan Program donatur rutin adalah anda akan memperoleh pemberitauan/ pengingat untuk berdonasi sesuai kesepakatan waktu dalam mengingatkan baik melalui no HP maupun email sesuai yang anda cantumkan.

Jadi donatur rutin sekarang juga

Fundraiser

avafif@gmail.com

Aulia Afif

Berhasil mengajak 9 orang untuk berdonasi
Rp 3.550.000

Gotong royong sebagai fundraiser program ini.

Jadi fundraiser sekarang juga

Berita

09 Apr 2020

Program Dirilis

21 September 2023

Puluhan Lansia di Percut Sei Tuan Terima Bantuan

gambar-headline


Lembaga Amil Zakat Nasional Rumah Yatim Sumatera Utara tidak pernah patah semangat untuk melakukan aksi kebaikan yang bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

Pada Jum'at, (15/09/23) tim relawan Rumah Yatim Sumatera Utara telah berhasil melakukan penyaluran program bantuan biaya hidup untuk masyarakat yang membutuhkan yaitu para lansia.

Bantuan biaya hidup ini secara langsung disalurkan oleh tim relawan Lembaga Amil Zakat Nasional Rumah Yatim Sumatera Utara kepada puluhan lansia yang membutuhkan yang berlokasi di Jl. Cemara Pasar I, Lorong I Baru Barat Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Para puluhan lansia penerima manfaat sangat bahagia dan bersyukur mendapatkan bantuan biaya hidup dari laznas rumah yatim Sumatera Utara, karena akhirnya mereka bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dan kebutuhan yang lainnya.

Kegiatan penyaluran bantuan biaya hidup dari Rumah Yatim Sumatera Utara ini merupakan bentuk realisasi dari hadist berikut ini.

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 261).

Semoga bantuan yang disalurkan bermanfaat bagi para penerima manfaat dan menjadi keberkahan bagi para donatur.

Ayo kita selalu dukung aksi kebaikan para relawan dengan memberikan infaq, sodaqoh serta tunaikan zakat di rumah-yatim.org silahkan klik tombol donasi.

18 September 2023

Puluhan Lansia Di Leuwi Liang Bogor Terima Bantuan Biaya Hidup

gambar-headline


Rumah Yatim regional Jabodetabek selalu peduli terhadap masyarakat yang membutuhkan dengan melakukan berbagai aksi kebaikan yang bermanfaat untuk mereka.

Pada Jum'at, (15/09/23) tim relawan Rumah Yatim regional Jabodetabek telah berhasil melakukan penyaluran program bantuan biaya hidup kepada masyarakat yang membutuhkan.

Program bantuan biaya hidup tersebut dilaksanakan tepatnya di Kampung Cengal RT 01 RW 05 Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sebanyak puluhan penerima manfaat yaitu para lansia bahagia terima bantuan biaya hidup yang disalurkan oleh tim relawan Rumah Yatim regional Jabodetabek.

Dengan bantuan biaya hidup dari Rumah Yatim regional Jabodetabek para penerima manfaat bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan tentang kemuliaan berbagi dalam hadist berikut ini.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

Artinya:

Dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan datang dua malaikat kepadanya dan salah satunya berkata; "Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya", sedangkan yang satunya lagi berkata; "Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil)". (HR. Bukhari - No. 1442 Fathul Bari) Shahih.

Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat untuk masyarakat yang menerima santunan biaya hidup, serta mendatangkan keberkahan bagi para pejuang kebaikan yang telah berpartisipasi dalam program ini.

Ayo kita selalu dukung aksi kebaikan para relawan dengan memberikan infaq, sodaqoh serta tunaikan zakat di rumah-yatim.org silahkan klik tombol donasi.

15 September 2023

Memenuhi Kebutuhan Hidup Anak Terlantar di Panti Asuhan Surmiani Malunda Sulbar

gambar-headline


Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan menyerahkan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako, perlengkapan mandi mencuci dan biskuit kepada Panti Asuhan Surmiani yang berlokasi di Desa Malunda, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Bantuan tersebut diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup puluhan anak asuh dan pengurus panti.

"Alhamdulillah bantuan diterima langsung oleh bu Surmiani selaku pendiri dan pengurus panti, serta semua anak asuh. Mereka terlihat begitu bahagia dan bersyukur bisa menerima bantuan ini," ungkap Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.

Lebih lanjut, Yudi bercerita jika panti asuhan ini didirikan 5 tahun lalu oleh Sumiarni dan suaminya. Panti ini berdiri atas dasar keprihatinan mereka akan banyaknya anak yang di terlantarkan oleh orang tuanya.

Ada sebanyak 20 anak dari tingkat pra sekolah sampai menengah pertama tinggal di panti. Mereka hidup dengan penuh kesederhanaan dan keterbatasan.

"Bu Surmiani menghidupi semua anak asuhnya dari usaha laundri, namun dikarenakan penghasilan dari laundry hanya 250 - 500 ribu per bulannya, jadinya ia kesulitan memenuhi semua kebutuhan anak asuhnya. Dalam sehari, anak asuhnha hanya makan satu kali, itupun kadang dengan nasi goreng, nasi dan mie rebus atau jepa (makanan khas Sulawesi Barat yang terbuat dari singkong parut yang dibakar)," papar Yudi.

Ia menambahkan jika Surmiani menghidupi anak asuhnya sendiri sebab suaminya pergi merantau dan tidak ada kabar sampai saat ini.

"Setiap hari bu Surmiani dilanda kekhawatiran sebab, penghasilannya dari usaha laundry tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan anak asuhnya, ia berharap suaminya bisa segera pulang dan membantunya, ia pun berharap ada banyak donatur yang turut membantunya dalam memenuhi kebutuhan hidup anaka asuhnya," tutur Yudi

Ia berharap bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan anak-anak di panti asuhan Surmiani. "Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan kebaikan untuk bu Surmiani dan anak asuhnya. Mudah-mudahan banyak orang baik yang membantu panti ini melalui Rumah Yatim, agar kedepannya Rumah Yatim bisa kembali menyalurkan bantuan untuk panti ini," ujarnya.

Diakhir, Yudi mengucapkan terima kasih banyak kepada semua donatur yang telah membantu panti asuhan Surmiani melalui Rumah Yatim. Ia berharap bantuan ini bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur.

13 September 2023

Rumah Yatim Berikan Bantuan untuk Rara, Bocah Penjual Kelapa Keliling yang Rawat Adik Gizi Buruk

gambar-headline


Bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako, perlengkapan mandi mencuci, susu formula dan popok bayi sekali pakai diberikan Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan kepada Rara (9), seorang bocah tangguh penjual buah kelapa keliling di Kelurahan Mariso, Kecamatan Mariso, Kota Makassar.

Bantuan tersebut diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup Rara dan adiknya yang didiagnosis menderita gizi buruk.

"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah diberikan kepada Rara, mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Rara dan adiknya, juga bibinya," ujar Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.

Yudi melanjutkan jika saat bantuan tersebut diberikan, Rara terlihat sangat terkejut. Ia tidak menyangka sebelumnya akan menerima bantuan dengan jumlah yang banyak.

Dengan terbata-bata, anak tangguh ini mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan semua donatur yang telah peduli dan perhatian padanya.

"Kata Rara, dia baru kali ini menerima bantuan dengan jumlah yang banyak dan lengkap. Ia mengaku sangat terkejut, terharu dan bahagia. Tidak lupa dia pun berdoa untuk kebaikan para donatur yang telah memberikan bantuan ini," ujarnya.

Sejak ditinggal merantau kedua orangtuanya, Rara dan adiknya yang masih berusia tiga tahun tinggal bersama bibinya disebuah rumah sederhana. Kedua orang tua Rara tidak pernah mengirimkan uang dikarenakan kondisi ekonomi mereka juga sama-sama sulit. Karena kondisi ini, Rara dan adiknya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya makan makanan bergizi.

"Karena jarang sekali mengonsumsi makanan bergizi dan susu, adik Rara didiagnosis gizi buruk. Adik Rara saat ini hanya bisa terbaring lemah di kasur," ujar Adam.

Tidak tega melihat adiknya seperti itu, Rara berusaha mencari nafkah dengan berjualan buah kelapa keliling setiap pulang sekolah. Dengan kondisi kaki kanan yang bengkok dari lahir, Rara berjuang sekuat tenaga menyusuri jalanan sembari menawarkan kelapanya ke orang-orang.

Diketahui, kelapa yang dijual Rara merupakan milik bibinya yang juga jualan kelapa di pasar. Ketika Rara jualan, bibinya bertugas menjaga adik Rara, sementara ketika bibinya jualan, Rara lah yang bertugas menjaga adiknya.

"Rara dan bibinya setiap hari bergantian antara jualan kelapa dan menjaga adik Rara. Adapun keuntungan yang diambil Rara dan bibinya hanya seribu rupiah perbuahnya, untuk penghasilan yang didapat setiap harinya sangat tidak menentu, tergantung banyak tidaknya kelapa yang terjual," ungkap Yudi.

Karena penghasilan yang didapat sangat tidak menentu dan kecil, Rara dan bibinya selalu kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makan dan susu adik Rara.

"Penghasilan yang didapat Rara dan bibinya setiap harinya tidak menentu, kadang 10 ribu, kadang pula hanya 4 ribu. Uang tersebut biasanya dikumpulkan untuk dibelikan beras satu kilo. Untuk susu adik Rara, dikarenakan uangnya sering tidak ada akhirnya hanya bisa diberikan air putih saja," ungkap Yudi.

Menurut Yudi, Rara dan adiknya sangat layak sekali dibantu dan layak menerima bantuan ini. Ia berharap kedepannya banyak orang baik yang membantu mereka melalui Rumah Yatim, agar secepatnya Rumah Yatim bisa kembali menyalurkan bantuan.

"Kami berharap kedepannya bisa terus membantu Rara dan adiknya. Kami ingin Rara dan adiknya tidak lagi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya mengonsumsi makanan dan minuman bergizi" ujarnya.

11 September 2023

Hidup Tanpa Orang Tua, Kakak Beradik Pencari Ikan di Bulukumba Bersyukur Dapat Bantuan Rumah Yatim

gambar-headline


Satria (16) dan Tiara (8) seketika tersenyum ketika tim Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan menyambangi tempat tinggal sederhana mereka di pesisir pantai Samboang, Desa Ekatiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Kabupaten Bulukumba untuk memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci.

Dengan sopannya, dua kakak berdik ini salim kesemua tim sembari mengucapkan terima kasih. Tidak lupa mereka pun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua donatur yang telah memberikan bantuan ini.

Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulsel mengatakan jika bantuan yang diberikan berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id . Diharapkan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka selama beberapa bulan kedepan.

"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah diberikan kepada Satria dan Tiara. Mereka terlihat sangat senang ketika menerima bantuan ini. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat untuk mereka," ujarnya.

Lebih lanjut, Yudi mengatakan jika sudah satu tahun Satria dan Tiara hidup tanpa sosok orang tua. Ayah mereka sudah meninggal dua tahun lalu, sementara sang ibu setahun lalu pergi merantau ke Papua dan tidak ada kabar sampai saat ini. Sejak saat itu mereka berdua tinggal di sebuah gubuk berukuran 5 x 5 meter.

Gubuk yang terbuat dari batang pohon kelapa ini merupakan peninggalan dari orang tua mereka, lokasinya berada di pinggir pantai. Jika malam, mereka akan merasakan hawa dingin yang amat sangat, sementara jika air laut pasang, rumah mereka akan tergenang banjir.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan, Satria dan adiknya bekerja sebagai pencari ikan. Setiap subuh, sebelum siap-siap sekolah mereka akan memasang jaring di tepi laut, nanti memasuki waktu sore hari mereka akan mengecek jaring tersebut. Jika di jaring tersebut ada ikan, mereka akan langsung pergi ke tempat penjualan ikan sejauh 3 KM dan menjualnya.

"Seringnya ikan mereka dibeli seharga 10 ribu, nanti uang tersebut mereka gunakan untuk membeli kebutuhan harian dan perlengkapan sekolah. Untuk minum mereka biasanya minum air kelapa yang jatuh dari pohonnya. Untuk makan, mereka kadang beli, kadang pula dikasih tetangga yang merasa iba pada mereka," tutur Yudi.

Meski sudah bekerja keras dan berhemat, Satria dan Tiata sering sekali kesulitan untuk membeli makan dan perlengkapan sekolah seperti pensil, buku dan penghapus. Bahkan mereka pun sangat kesulitan untuk membeli sepatu, tas dan seragam sekolah.

Kepada Yudi, Satria cerita jika ia seringkali sedih karena tidak bisa seperti teman-temannya yang bisa bermain setiap pulang sekolah. Ia bersama adiknya pun seringkali menangis ketika melihat teman-temannya sedang bersama orangtuanya. Rasa rindu mereka terhadap ibu dan ayah hanya bisa tercurah lewat doa dan air mata setiap selesai shalat.

"Satria dan Tiara sangat layak menerima bantuan ini, mereka pun sangat layak dibantu. Mudah-mudahan kedepannya Rumah Yatim bisa kembali membantu mereka, agar kehidupan dan pendidikan mereka terjamin. Terima kasih kepada para donatur yang telah memberikan bantuan ini, semoga bantuan ini bisa menjadi berkah, ladang pahala dan kebaikan untuk para donatur," tutur Yudi.

09 September 2023

Ainun Bahagia Bisa Kembali Terima Bantuan dari Rumah Yatim Sulsel

gambar-headline


Masih ingat dengan Ainun? Anak yatim berusia 11 tahun yang harus bekerja menjadi buruh pembersih makam dan penjual jalangkote keliling demi bisa terus sekolah

Alhamdulillah semenjak menerima bantuan biaya hidup dari Rumah Yatim, Ainun kini tidak lagi menggunakan tas, sepatu dan seragam dari tempat sampah, melainkan sudah beli yang baru bahkan alat tulisnya juga baru. Tidak hanya itu, Ainun dan Nenek nya pun tidak kelaparan lagi, sebab semua kebutuhan hidupnya sudah dipenuhi oleh Rumah Yatim.

Alhamdulillah hal ini tidak terlepas dari peran para pejuang kebaikan yang telah membantu Ainun dengan menyisihkan rezekinya melalui platform penggalangan dana resmi Rumah Yatim di donasionline.id .

Kini, setelah memberikan bantuan biaya hidup, Rumah Yatim kembali menghadirkan bantuan untuknya. Bantuan yang diberikan kali ini ialah berupa uang tunai sebesar Rp. 15.500.000;

"Bantuan ini merupakan bantuan tahap kedua untuk Ainun. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah serta bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup Ainun dan neneknya," ujar Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim cabang cabang Sulawesi Selatan.

Yudi mengucapkan banyak terima kasih kepada semua donatur yang telah membantu Ainun melalui Rumah Yatim. Ia berharap bantuan ini bisa menjadi berkah berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur.

"Alhamdulillah Ainun sangat terharu dan bahagia bisa kembali menerima bantuan dari Rumah Yatim. Kata dia, baru kali ini dia memegang uang sebanyak itu. Insya Allah bantuan ini akan dia gunakan untuk biaya sekolah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari," tutur Yudi.

Sungguh pilu nasib yang harus dialami Ainun (11), warga Jalan Makkio Baji 1 No.42, Tidung, Rappocini, Kota Makassar.

Sejak masih dalam kandungan, Ainun sudah menjadi yatim. Tidak lama dari itu ia pun ditinggal pergi ibunya yang memilih menikah lagi dan tidak mau mengurusnya.

Sejak saat itu, Ainun bayi dirawat oleh neneknya yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih makam dengan upah 5 ribu perhari. Karena keterbatasan ekonomi, sang nenek terpaksa jarang sekali memberikan Ainun susu formula, sebagai gantinya, Ainun hanya diberi air beras saja.

Seiring berjalannya waktu, Ainun tumbuh jadi anak yang periang dan tangguh, meski dirinya hidup dalam kondisi ekonomi yang sangat terbatas, namun ia tidak pernah mau berhenti sekolah.

Dengan menggunakan tas, sepatu dan seragam pemberian dari tukang sampah, Ainun berangkat dengan penuh semangat ke sekolah. Ia tidak pernah jajan di sekolahnya, jangankan untuk jajan, untuk makan saja ia sulit dan sudah terbiasa dengan makanan yang diambil dari tempat sampah.

Tidak ingin terus terpuruk dalam kehidupannya, Ainun berupaya memperbaiki perekonomian dengan bekerja setiap pulang sekolah.

Setiap pulang sekolah ia bekerja membersihkan makan bersama neneknya dengan upah 5 ribu, setelah itu ia melanjutkan pekerjaannya dengan menjual jalangkote keliling milik orang lain dengan upah 5 sampai 10 ribu. Penghasilan yang didapat Ainun digunakan untuk makan dan ditabung buat beli perlengkapan sekolah, sementara penghasilan nenek ditabung buat bayar listrik.

#pejuangkebaikan, mari bersama kita lanjutkan aksi kebaikan ini, agar semakin banyak lagi Ainun Ainun lain yang merasakan manfaatnya. Salurkan donasi terbaikmu melalui rumah-yatim.org, silakan klik tombol donasi.

Donatur

Avatar of Hamba Allah

Citra halim

Sebesar Rp 600.835

Pada: 1 hari yang lalu

Avatar of Hamba Allah

Yusuf Hidayah

Sebesar Rp 1.802.500

Pada: 2 hari yang lalu

Semoga keluarga dilindungi Allah dan kesurga bersama2 aamiin

Avatar of Hamba Allah

Hamba Allah

Sebesar Rp 279.759

Pada: 3 hari yang lalu

Avatar of Hamba Allah

Agung Bharoto

Sebesar Rp 312.818

Pada: 3 hari yang lalu

Avatar of Hamba Allah

Sopari

Sebesar Rp 70.407

Pada: 2 minggu yang lalu

Avatar of Hamba Allah

Hamba Allah

Sebesar Rp 210.225

Pada: 3 minggu yang lalu

Donasi Rutin

Ketentuan Program donatur rutin adalah anda akan memperoleh pemberitauan/ pengingat untuk berdonasi sesuai kesepakatan waktu dalam mengingatkan baik melalui no HP maupun email sesuai yang anda cantumkan.

Jadi donatur rutin sekarang juga